Menaker: Hindari Eksploitasi Alam, Beralih ke Pembangunan SDM

Konsep pembangunan di Indonesia harus bergeser dari eksploitasi kekayaan sumber daya alam (SDA), ke pembangunan sumber daya manusia (SDM).

oleh nofie tessar diperbarui 12 Sep 2017, 18:19 WIB
Konsep pembangunan di Indonesia harus bergeser dari eksploitasi kekayaan sumber daya alam (SDA), ke pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengatakan, saat ini konsep pembangunan di Indonesia harus bergeser dari eksploitasi kekayaan sumber daya alam (SDA), kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Menurut Menaker, selain sumber daya alam sangat terbatas, eksploitasi kekayaan alam juga menimbulkan ketidakadilan antar generasi. Generasi mendatang hanya mewarisi kerusakan alam.

"Jangan seperti pola pikir penjajah yang hanya melihat sesuatu dari kekayaan alamnya. Bergeserlah pada pebangunan yang mengandalkan SDM atau human capital,” ujarnya saat memberi sambutan pada Indonesia Career Center Network Summit (ICCNS) 2017 di IPB International Convention Centre, Bogor, Selasa 12 September 2017.

Hanya saja, menurut Menteri Hanif, saat ini Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam pembangunan SDM, karena sebanyak 131 juta angkatan kerja yang ada 60 persen diantaranya lulusan SD-SMP. Oleh karenanya, pemerintah menggalakkan pelatihan vokasi (vocational training) guna meningkatkan kompetensi pekerja.

Pelatihan vokasi dilakukan oleh empat pihak, yakni pemerintah baik pusat maupun daerah melalui Baai Latihan Kerja (BLK), pelatihan oleh perusahaan melalui training center, oleh swasta melalui Lembaga Pelatihan Kerja Swasta, serta melalui skema pemagangan kerja berbasis jabatan.

Pemagangan berbasis jabatan digalakkan pemerintah bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Konsep pemagangan ini, lanjut Menaker, beda dengan pemagangan cara lama. Dulu kepala sekolah menitipkan siswanya ke perusahaan. Siswa disuruh bikin kopi atau foto copi. Pada pemagangan berbasis jabatan, peserta magang akan didampingi instruktur yang sesuai dengan jabatannya. "Misalkan magang di bidang las, maka akanmendapat suprvisi dari ahli las, sampai bisa, lalu mengikuti uji kompetensi atau sertifikasi.

ICCN Summit adalah acara tahunan dan sekaligus kesempatan bagi para pengelola pusat karir, pemerhati SDM dan pengelola kewirausahawan dalam lingkup perguruan tinggi, konselor karir profesional, trainer pengembangan SDM, dan para peneliti "trace study" untuk saling berbagi informasi, bersilaturahmi dan bekerja sama.

Diikuti 230 pengelola pusat karir, forum ini selain menghadirkan Menaker Hanif, juga Mr Ryan Ang Kwok Peow dari National University of Singapore.

Menaker mengaku senang menghadiri forum yang membahas soal human capital/human resources. Pada kesempatan itu pula, ia selalu mendorong transformasi pembangunan dari yang berbasis SDA ke SDM.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya