Orangtua Sebut Pembunuh Pegawai BNN Idap Kanker dan Gangguan Jiwa

Abdul Malik Aziz, pembunuh pegawai BNN yang merupakan istrinya, ternyata tengah menderita penyakit serius.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Sep 2017, 10:30 WIB
Suami pegawai BNN Indria Kameswari.

Liputan6.com, Jakarta - Abdul Malik Aziz, pembunuh pegawai BNN yang merupakan istrinya, disebut-sebut menderita penyakit serius. Ibundanya, Asiyah, menuturkan ada beberapa penyakit yang diderita anaknya berdasarkan penuturan tersangka dan temuan berkas pemeriksaan kesehatan.

"Dia sekarang sakit kanker kata dokter. Ada bisul di leher," kata Asiyah ketika ditemui di kediamannya di kawasan Warakas, Jakarta Utara, Selasa, 5 September 2017.

Menurut dia, Abdul juga menderita penyakit kulit di mukanya. Kulit mukanya sering gatal-gatal tanpa sebab.

"Muka anak Emak juga rusak. Digaruk-garuk gatel, keluar darah. Emak enggak ngerti itu kenapa, mungkin karena tekanan jiwa kali ya," ujar Asiyah.

Suami pegawai BNN tersebut juga punya masalah kejiwaan dalam beberapa tahun terakhir. Dia mengetahui kondisi anaknya secara kebetulan ketika memergoki map catatan kesehatan.

Asiyah menuturkan, tertulis dokter kejiwaan pada dokumen itu.

"Iya, di Mitra sini, nih (Jakarta Utara). Dokter Stepanus apa siapa namanya. Emak lihat bacaannya (map catatan berobat) aja pas Akbar mau berobat, dua tahun terakhir. Pas Emak lihat kok, loh, dokter ahli jiwa," tutur Asiyah.

Dia menduga kondisi kejiwaan pembunuh pegawai BNN disebabkan konflik rumah tangga.

"Emak tanya Akbar (panggilan AM) kenapa? Apa jangan dia punya gangguan. Ini sejak nikah sama Indi ini," ujar Asiyah.

Saksikan video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Soal Senjata

Polisi masih mencari senjata yang digunakan pembunuh pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Bogor, Indria Kameswari, AM. Kepada polisi, pria 39 tahun itu mengakui telah menembak wanita berjilbab tersebut, yang adalah istrinya sendiri.

"Senpinya ini, saat ini sedang kita cari," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Menurut dia, AM belum mau membuka mulut soal beberapa hal kepada penyidik terkait pembunuhan pegawai BNN itu. Termasuk soal di mana dia menyembunyikan senjata apinya.

"Yang bersangkutan mengakui juga perbuatannya. Tapi tidak kooperatif karena menyembunyikan senjata apinya," ujar Dicky.

Karena itu, polisi belum bisa mengonfirmasi terkait kepemilikan senjata, apakah senjata tersebut milik AM atau Indria.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan luka di bagian punggung korban. Dicky memastikan hasil olah TKP menunjukkan korban tewas diduga kuat karena dibunuh.

Selain adanya luka di bagian tubuh pegawai BNN tersebut, terdapat ceceran darah di lantai rumahnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya