Sering Kembung Usai Makan Daging, Kenapa Ya?

Perut kembung bisa jadi tanda tubuh tidak mampu mencerna daging sapi atau kambing dengan baik.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Sep 2017, 15:00 WIB
Sambut hari raya Idul Adha dengan sajian olahan daging sapi ala Korea yang nikmat. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari usai Hari Raya Idul Adha, biasanya stok daging kurban masih ada di kulkas. Namun, pernahkah Anda merasa kembung usai makan daging merah? Jika iya, bisa jadi merupakan tanda tubuh tidak mampu mencerna daging sapi atau kambing dengan baik.

Bila selain kembung juga muncul perasaaan lelah setelah makan daging, makin memperbesar tanda bahwa tubuh tak mampu mencernanya. Jika hal ini terjadi, coba untuk tidak mengonsumsi daging terlebih dahulu.

Menurut pendiri aplikasi makan sehat Foodstand, Rachna Govani, ada dua kebiasaan yang membuat tubuh jadi sulit menyerap daging. Pertama karena mengonsumsi daging kebanyakan.

"Salah satu alasan tubuh kesulitan mencerna daging karena mengonsumsi terlalu banyak," kata Govani mengutip Bustle, Minggu (3/9/2017).

Dia menyarankan, mengonsumsi daging merah hanya seukuran telapak tangan saja. Jika pun mau lebih banyak, maksimal hanya dua kali ukuran telapak tangan saja.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

2 dari 2 halaman

Tidak kunyah daging dengan benar

Kedua, kebiasaan tidak mengunyah daging hingga benar-benar lembut pun berpotensi membuat perut kembung. Seberapa enaknya rendang sapi atau sate kambing, tetap kunyah dulu dengan baik.

"Saluran pencernaan lebih sulit mencerna daging jika tidak dikunyah dengan baik. Perut lebih mudah mencerna produk nabati dibanding hewani," kata Govani.

Lebih baik, kunyah hingga lembut makanan berbahan daging sebelum ditelan. Namun, ingat juga dengan porsi daging secukupnya ya agar perut tak kembung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya