Hidayat Nur Wahid Mengajak Mahasiswa Memahami Agama dan Pancasila

Hidayat Nur Wahid ingin generasi terpelajar muda harus bisa memahami relasi antara Keislaman dan Ke-Indonesia-an.

oleh hidya anindyati diperbarui 24 Agu 2017, 21:30 WIB
Hidayat Nur Wahid ingin generasi terpelajar muda harus bisa memahami relasi antara Keislaman dan Ke-Indonesia-an.

Liputan6.com, Jakarta Pagi yang cerah dan sejuk dimulai oleh para Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor dengan menyambut kehadiran Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid di Aula kampus dan siap mendengarkan sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Sosialisasi ini sudah dilakukan oleh pihak BEM Ibn Khaldun dan MPR RI untuk ke empat kalinya. Turut hadir dihadiri anggota MPR Dr. Mardani, Soenman Jaya, Wakil Rektor bidang Alademi Univ. Ibn Khaldun Dr. H. Ruhenda, MPd,, dan ratusan mahasiswa sebagai peserta.

Dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut, Hidayat Nur Wahid untuk pertama kalinya memberikan sosialisasi di kampus ini, mengajak para generasi muda di kampus dan kalangan cendekiawan untuk betul-betul menggali dan memahami bagaimana relasi antara keislaman kita, ke-Indonesia-an kita dan tantangan masa kini. Untuk kemudian menjaga kemerdekaan dengan cara yang baik dan benar.

Mengapa ini perlu dilakukan? Karena menurut Hidayat Nur Wahid, kampus Ibn Khaldun merupakan kampus perjuangan, oleh karena itu beliau mengharapkan para mahasiswa yang hadir dapat paham apa itu Empat Pilar MPR RI, nilai-nilai sejarah tentang relasi umat islam, dan pancasila. Ini dilakukan agar tidak ada lagi hadir mualaf pancasila dan mualaf NKRI atau yang menyamakan dengan pilar-pilar yang lain serta tidak ada lagi di Indonesia ini yang merasa dirinya paling Pancasilais, dan yang lain dituduh anti Pancasila hanya karena perbedaan pilihan politik.

Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid di Aula kampus saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Di depan peserta, Hidayat Nur Wahid pun mengingatkan juga para terpelajar muda yang sudah seharusnya memahami bahwa ke-Indonesia-an kita ini sebagai warisan sejarah perjuangan para ulama, para lasykar Hiabullah, Sabilillah, termasuk politisi Islam.

"Sebagaimana dulu semangat yang menggelora diwariskan para tokoh Islam, untuk kemudian kita jaga supaya tidak keluar dari jalur fitrahnya, menjadi terjajah lagi,” kata Hidayat Nur Wahid dalam acara Sosialisasi Empat MPR di Aula KH. Abdullah Siddiq, Kampus Unibersita Ibn Khaldun, Bogor, Jawa Barat (25/8/2017).


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya