Perlawanan Halus Sopir Angkot Garut pada Ojek Online

Para sopir angkot di Garut sejak awal sudah meneriakkan penolakan atas rencana kehadiran layanan ojek online di kota berjuluk Kota Intan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 15 Agu 2017, 15:00 WIB
Para sopir angkot di Garut sejak awal sudah meneriakkan penolakan atas rencana kehadiran layanan ojek online di kota berjuluk Kota Intan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Ratusan angkot dari 10 jurusan yang melewati wilayah kota Garut, Jawa Barat, serentak menggunakan stiker tanda penolakan terhadap kehadiran ojek online di Kota Intan.

Sekretaris Organda Garut, Yudi Nurcahyadi, mengatakan, pemasangan stiker menolak ojek online hampir di seluruh angkot itu, merupakan gerakan persuasif agar Pemerintah Kabupaten Garut menolak moda transportasi tunggal berbasis online itu.

"Audiensi kita sudah layangkan dan di-reschedule. Kalau sampai tanggal 20 Agustus tidak ada respons, kita akan melakukan aksi mogok total sampai ada keputusan yang berkekuatan hukum dari Pemda Garut," ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu, 13 Agustus 2017.

Yudi mengatakan, kehadiran ojek online bakal memantik kemarahan dan dampak sosial bagi para pengusaha transportasi di Garut. "Jangan samakan kami dengan Jakarta, Bandung, atau kota gede lainnya. Penumpang di Garut itu tidak sebesar di kota besar," ujarnya.

Dengan kondisi itu, ia berharap pemerintah daerah bisa mengkaji lebih teliti rencana kehadiran layanan ojek online di Garut. "Jangan menambah masalah baru bagi masyarakat Garut, kasihan para sopir dan pemilik angkutan yang sudah ada saat ini," ujarnya.

Budi, salah seorang sopir jurusan Cempaka-Garut Kota-Terminal Garut mengungkapkan pemasangan stiker baru dilakukan sejak Kamis lalu dengan harapan mampu berdampak signifikan bagi Pemerintah Garut agar menolak kehadiran ojek online.

"Garut itu kota kecil. Belum ada Gojek saja sudah sulit penumpang akibat penambahan motor, apalagi ada Gojek. Mohon kebijaksanaannya," ujarnya.

Dengan mempertimbangkan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan pada pelaku transportasi di Kabupaten Garut, ia berharap rencana kehadiran ojek online bisa dikaji ulang pemerintah. "Kalau memang tidak bisa lewat jalur halus (pasang stiker), kami akan demo yang lebih besar," ucapnya.

Rencana kehadiran layanan ojek online di Kabupaten Garut terus menuai polemik. Sejak pertama kali pendaftaran dibuka, para pengusaha transportasi di Garut, di antaranya sopir ojek konvensional dan sopir angkot, langsung berdemo dengan menolak mengangkut penumpang.

Saat demo berlangsung, ratusan sopir dari berbagai jurusan bahkan menggelar sweeping ke kantor KNPI Garut yang menjadi tempat pendaftaran sopir ojek online di Garut.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya