Rayuan Risma Agar Anak-Anak Surabaya Tak Takut Divaksin Rubella

Meski tak menargetkan Surabaya bebas campak dan Rubella 100 persen, semua anak-anak wajib divaksin MR.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Agu 2017, 22:00 WIB
Meski tak menargetkan Surabaya bebas campak dan Rubella 100 persen, semua anak-anak wajib divaksin MR. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan penyakit campak dan Rubella sangat berbahaya karena dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa walau dalam kondisi yang sehat sekalipun.

Maka itu, Risma, panggilan akrabnya, mengingatkan agar anak-anak tidak perlu takut saat divaksinasi. Sebab, imunisasi sangat penting untuk masa depan.

"Jika belum divaksin, langsung minta ke puskesmas atau posyandu. Kalau tidak mau, akan dipaksa," tutur Risma ketika membuka acara Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) tahun 2017 di Lapangan Putro Agung Kelurahan Rangkah Surabaya, Selasa, 1 Agustus 2017.

Risma juga meminta kepada para pemangku kepentingan agar gencar mengkampayekan imunisasi MR untuk mencegah penyakit campak dan Rubella kepada orangtua dan anak-anak.

"Jangan ketika melihat anak sakit atau terindikasi virus Rubella, pihak puskesmas baru melakukan sosialisasi ke masyarakat," kata Risma.

Melihat bahayanya Rubella dan campak, Risma menitipkan anak-anak kepada puskesmas dan jajaran terkait agar giat mengkampayekan imunisasi. Pihak puskesmas bahkan didorong untuk mengetuk setiap pintu rumah warga agar tak luput dari imunisasi MR.

"Tidak hanya giat bersosialisasi tetapi juga implementasinya, itu yang saya inginkan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan pemberian vaksin akan menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang kemudian diikuti dengan tahap pengenalan.

"Total seluruh anak di Surabaya yang bakal divaksin berjumlah 590.921 orang," kata Febria.

Febria menyatakan Surabaya tak menargetkan bebas campak dan Rubella 100 persen karena yang terpenting seluruh anak bisa mendapatkan vaksin. Virus Rubella ditularkan melalui jalur pernapasan dan bereplikasi di nasofaring dan kelenjar getah bening. Virus ini ditemukan di dalam darah dalam lima sampai tujuh hari setelah infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh.

"Virus tersebut dapat menular melalui saluran napas yang dapat menyebabkan pasien terkena penyakit komplikasi berat, misalkan diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan hingga kematian," ujarnya.

Kampanye imunisasi MR yang sudah dilakukan pemerintah pusat sebagai vaksin pada imunisasi dasar lengkap, akan dibagi dalam dua tahap. Pertama, bulan Agustus yang dilakukan ke semua sekolah PAUD, TK, SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB. Sedangkan, tahap kedua dilakukan September dengan pemberian imunisasi di posyandu, polindes, poskedes, puskesmas dan rumah sakit.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya