6.296 Guru Garis Depan Mulai Bertugas di Wilayah Terpencil

Menurut Ridwan, rencananya ribuan guru garis depan akan diserahkan secara simbolis kepada Presiden Jokowi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 03 Agu 2017, 13:42 WIB
Menjadi guru di sebuah daerah terpencil, terdepan dan tertinggal adalah perjuangan yang sangat berat.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 6.296 guru garis depan (GGD) hasil seleksi 2016 mulai bertugas di wilayah terpencil Indonesia. Mereka mengajar mulai 1 Agustus di 93 kabupaten di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di seluruh Indonesia.

"Sudah mulai kerja di tempat terpencil per 1 Agustus kemarin," kata Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan, ditemui usai workshop manajemen talenta se-ASEAN di Balai Kota Bogor, Kamis (3/8/2017).

Menurut Ridwan, rencananya ribuan guru garis depan akan diserahkan secara simbolis kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Bogor pada awal September 2017.

"Ini (GGD) sangat membantu anak didik di daerah 3T, meskipun tugasnya cukup berat," kata dia.

Selain GGD, lanjut Ridwan, pemerintah juga telah menyiapkan dokter, dokter gigi, bidan PTT, dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THL-TB) Penyuluh Pertanian. Mereka juga akan ditempatkan di wilayah terpencil.

"Untuk dokter ada sekitar 29 ribu orang. Kalau penyuluh pertanian saya lupa jumlahnya. Tapi semua sedang proses pemberkasan. Kendalanya di daerah-daerah masih ada yang belum memasukkan berkas," kata Ridwan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya