Kejuaraan Voli Asia 2017: Qatar Jegal Langkah Arab Saudi

Arab Saudi masuk kotak setelah menelan dua kekalahan beruntun.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 25 Jul 2017, 17:15 WIB
Pemain Timnas voli putra Qatar, Belal Abunabot melakukan smes saat melawan Arab Saudi pada Kejuaraan Voli Asia 2017 ke-16 di GOR Tri Dharma, Gresik, Selasa (25/7). Qatar unggul tiga set langsung 25-23, 25-21, 25-21. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Gresik-- Arab Saudi kembali menelan kekalahan di Kejuaraan Voli Asia 2017. Setelah menyerah dari Indonesia di laga perdana, Arab Saudi juga tumbang dari Qatar di babak penyisihan Grup A yang berlangsung di GOR Tri Dharma, Gresik, Selasa (25/7/2017). 

 

Arab Saudi menjadi korban keganasan Qatar yang sebelumnya gagal memetik poin di laga perdana usai kalah 2-3 dari Kazakhstan. Arab Saudi sebenarnya sempat memberikan perlawanan sengit sebelum akhirnya menyerah 25-23, 25-21, dan 25-21.

 

Pelatih Qatar, Giaccardi Massimilia, mengaku sudah belajar dari kekalahan atas Khazakhstan. "Kami tak lagi melakukan kesalahan bodoh dan kami tidak terbawa dengan ritme pertandingan. Intinya, penampilan kami jauh lebih baik dari kemarin," ujarnya. 

Berkat kemenangan tersebut, Qatar untuk sementara merebut puncak klasemen Grup A Kejuaraan Voli Asia 2017 dari tangan Indonesia. Itu karena Qatar meraih empat poin dari dua pertandingan. Namun, posisi timnas Qatar juga belum tentu aman.

Indonesia masih bisa kembali merebutnya jika menang atas Kazakhstan pada laga sore ini (16.30 WIB). Indonesia sudah mengantongi tiga poin dari kemenangan 3-1 atas Arab Saudi. Kebetulan, lawan yang akan dihadapi Qatar, Rabu (26/7/2017), adalah Indonesia.

"Saya tahu itu akan menjadi pertarungan yang sulit. Kami harus bisa meraih poin saat melawan Indonesia. Saya tidak suka bicara soal peluang untuk laga besok. Tapi saya pastikan kami akan berjuang 100%," kata Massimilia menambahkan.

Sementara itu, kekalahan dari Qatar membuat Arab Saudi dipastikan gagal ke 8 besar. Tim asuhan Garcia Ramon itu sangat kecewa. Bahkan, mereka pun menolak menghadiri konferensi pers yang bisa membuat mereka terkena sanksi berupa denda. *

Saksikan juga video menarik lainnya:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya