PAN Ancam Keluar Jika Pansus Hak Angket Lemahkan KPK

Fraksi Partai Gerindra mengundurkan diri dari Pansus Hak Angket KPK.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 25 Jul 2017, 16:18 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan percaya bahwa keberagaman di Indonesia sudah final sejak 71 Tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan masih terus mengamati perkembangan Pansus Hak Angket KPK yang saat ini masih bergulir. Partainya menolak mengikuti langkah Partai Gerindra yang sudah lebih dulu keluar dari keanggotaan Pansus Hak Angket.

"Kita lihat satu bulan ini. Kalau memperkuat, terus. Kalau tidak (memperkuat), kita pikirkan," kata Zulkifli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Sejauh ini, Zulfkifli mengatakan, sikap PAN tetap tegas mendukung penguatan KPK. Namun, bila dalam perkembangannya Pansus malah mengarah ke pelemahan KPK, Zulkifli memastikan partainya akan mengambil sikap.

"Termasuk anggaran (KPK) mau diboikot, kami menentang. Kalau kami (PAN) ingin berguna di dalam (Pansus), terus, ya kalau tidak kami cabut," ucap Zulkifli.

Fraksi Partai Gerindra mengundurkan diri dari Pansus Hak Angket KPK. Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, partainya punya alasan kuat memutuskan mundur dari Pansus Hak Angket KPK. Ia menyebut, pansus sudah melenceng dalam melakukan penyelidikan terhadap KPK.

"Sejak mereka ke (penjara) Sukamiskin (Bandung) kami sudah menganggap ini mencari-cari alasan. Gerindra melihat ada oknum-oknum yang melemahkan KPK," ucap Desmond, Senin 24 Juli 2017.

Desmond mengatakan, Gerindra menolak jika dianggap ikut melemahkan KPK saat masih tergabung di Pansus Hak Angket KPK. Justru, Gerindra meminta Pansus Angket jangan sampai merugikan KPK.

 

Saksikan video di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya