BJ Habibie Imbau Kader Golkar Tak Isolasi Setya Novanto

Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie menyarankan kader partai berlambang pohon beringin itu tetap mendampingi Setya Novanto.

oleh Ika Defianti diperbarui 25 Jul 2017, 04:41 WIB
Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto jelang Rapat Pleno XI Dewan Pakar bersama Ketua Dewan Pakar, Agung Laksono di Jakarta, Jumat (21/7). Rapat membahas perkembangan strategis actual Partai Golkar untuk konsolidasi. (Liputan6.com/HelmiFithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar BJ Habibie menyarankan kader partai berlambang pohon beringin itu tetap mendampingi ketua umumnya, Setya Novanto, yang terjerat kasus korupsi. Hal tersebut disampaikan Presiden Ketiga Republik Indonesia itu melalui Ketua Umum Harian Partai Golkar Nurdin Halid.

Menurut dia, Habibie mengatakan, kader Golkar tidak boleh seperti peribahasa habis manis sepah dibuang.

"Beliau menyampaikan bahwa Pak Novanto jangan dibiarkan sendirian, jangan diisolasi," ucap Nurdin di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Senin 24 Juli 2017.

Tak hanya itu, mantan Ketua PSSI tersebut mengatakan Habibie menginginkan adanya kerja sama antarkader dalam pencapaian program kerja. Sehingga, lanjut dia, Partai Golkar tetap menjadi partai besar tanpa terpengaruh kasus Setya Novanto.

"Oleh karena itu, program kerja harus dilakukan, agar partai ini bisa dinamis dan tidak terpengaruh dengan langkah hukum yang dilakukan Pak Setya Novanto," ujar Nurdin.

Sebelumnya, KPK menetapkan Ketua DPR Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus e-KTP. Keputusan KPK ini diambil setelah mencermati fakta persidangan Irman dan Sugiharto terhadap korupsi e-KTP tahun 2011-2012 di Kemendagri.

"KPK menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan seorang lagi sebagai tersangka. KPK menetapkan SN, anggota DPR sebagai tersangka dengan tujuan menyalahgunakan kewenangan sehingga diduga mengakibatkan Negara rugi Rp 2,3 triliun," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK, Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.

Saksikan video berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya