Serangan Israel Usai Salat Jumat Tewaskan 3 Warga Palestina

Bentrokan pecah setelah polisi Israel menembaki warga muslim Palestina usai beribadah Salat Jumat.

oleh INDOSIAR diperbarui 22 Jul 2017, 07:06 WIB
Tidak hanya di Masjid AL-Aqsa, petugas polisi Israel juga melakukan penjagaan ketat di luar gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem, Sabtu (15/7). Umat muslim Palestina diperbolehkan melakukan ibadah asal tetap dalam penjagaan petugas. (AP/Mahmoud Illean)

Liputan6.com, Palestina - Ratusan warga muslim Palestina menggelar ibadah salat Jumat di luar kompleks Masjid Al-Aqsa. Polisi hanya mengizinkan pria berusia di atas 50 tahun memasuki kompleks masjid. Ketatnya pengamanan di tempat suci Yerusalem oleh pihak keamanan Israel menyusul insiden penyerangan polisi Israel pekan lalu.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Sabtu (22/7/2017), bentrokan pecah setelah polisi Israel menembaki warga muslim Palestina usai melaksanakan ibadah salat Jumat. Bentrokan dari Yerusalem Timur meluas hingga pos pemeriksaan Qalandiya antara Ramallah dan Yerusalem serta di pintu masuk Bethlehem.

Tiga warga Palestina tewas dalam bentrokan ini. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang pria Palestina berusia 17 tahun tertembak mati di Daerah Ras Al-Mud.

Sementara seorang pria lainnya tewas dalam bentrokan di kawasan Yerusalem Timur. Pria ketiga tewas tertembak di Abu Dis Tepi Barat. Selain korban tewas sedikitnya 200 orang terluka dalam bentrokan ini.

Pasukan keamanan Israel pekan lalu memperketat akses ke kompleks Masjid Al-Aqsa menyusul insiden penyerangan yang menewaskan dua polisi Israel. Bahkan demi alasan keamanan, polisi memasang alat pendeteksi logam di pintu masuk kompleks hingga memicu amarah warga Palestina.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya