Orang Dewasa Pengidap ADHD Miliki Resiko Terkena Demensia

Menurut sebuah studi baru dari Taiwan, orang dewasa pengidap ADHD memiliki peningkatan resiko demensia yang berkembang di masa mendatang.

oleh Umi Septia diperbarui 07 Jul 2017, 11:00 WIB
Menurut sebuah studi baru dari Taiwan, orang dewasa pengidap ADHD memiliki peningkatan resiko demensia yang berkembang di masa mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Menurut sebuah studi baru dari Taiwan, orang dewasa pengidap ADHD memiliki peningkatan resiko demensia yang berkembang di masa mendatang.

Dilansir dari laman Livescience, Kamis (6/7/2017) bahwa hasil penelitian menyebutkan orang dewasa yang didiagnosis dengan ADHD tiga kali berpotensi menderita demensia, dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak mengidap ADHD.

Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan data dari Database Penelitian Kesehatan Nasional WHO yang berisi data lebih dari 99 persen populasi Taiwan. Dari database tersebut, para peneliti memusatkan perhatian pada 675 orang dewasa berusia 18 sampai 54 tahun yang didiagnosis menderita ADHD pada tahun 2000. Selama periode 10 tahun, orang yang menderita ADHD 3,4 kali lipat berpotensi demensia.

Sementara itu, penelitian sebelumnya menyebutkan adanya hubungan antara ADHD dengan gangguan kesehatan mental tertentu termasuk gangguan bipolar dan depresi, menurut penelitian yang dipublikasikan pada Juni di Journal of Attention Disorders.

Tak hanya itu, penelitian di tahun 2011 juga menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan satu jenis demensia, yang disebut demensia Lewy, lebih cenderung memiliki gejala ADHD, dibandingkan orang tua dengan demensia lain, misalnya Alzheimer.

Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan 47 juta orang di seluruh dunia saat ini memiliki beberapa bentuk demensia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya