Catatan Manis, Sejarah Mesin Rotari Mazda yang Melegenda

Mungkin bagi Mazda, mesin rotari adalah jantung penggerak kesuksesan pabrikan asal Jepang tersebut.

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Jun 2017, 20:19 WIB
SKYACTIV-R yang dibungkus dalam konsep RX-VISION tentu mengusung solusi baru untuk menjawab permasalah yang ada pada mesin rotari terdahulu.

Liputan6.com, Tokyo - Mungkin bagi Mazda, mesin rotari adalah jantung penggerak kesuksesan pabrikan asal Jepang tersebut. Tidak hanya bagi pabrikan, bagi penggemar mobil yang terkenal dengan teknologi Skyactiv ini, mesin rotari adalah legenda dan masih ditunggu kembali kemunculannya.

Banyak prestasi yang diraih oleh Mazda dengan mesin ini, namun kenapa mesin ini dipensiundinikan?

Tepat 50 tahun yang lalu, produksi pertama Mazda dengan mesin rotari terbenam di Cosmo Sport 110S, tepatnya pada 30 Mei 1967.

Mazda Cosmo Sport 110S menjadi peluncuran penting, menandai dominasi Mazda di segmen mobil sport. Selain itu, model ini juga menandai mobil produksi pertama yang didukung oleh mesin rotor kembar Wankel.

Sejarahnya, minat perusahaan yang terkenal dengan slogan Zoom-Zoom ini terhadap mesin rotari bermula dari sebelum 1961, ketika melisensikan teknologi dari NSU Motorenwerke AG dan Wankel GmbH. Dalam pengembangannya, memang tidak mudah, bahkan dengan mesin prototipe pertama yang hanya bisa berjalan selama satu jam.

"Mazda telah mempertaruhkan seluruh keberadaannya pada teknologi mesin yang satu ini. Kegagalan tidak akan menjadi pilihan, tapi kesan awal berarti ada banyak hal yang harus dilakukan Mazda agar tetap bertahan," tulis Mazda.

Tidak pantang menyerah, Chief Engineer Mazda saat itu, Kenichi Yamamoto mengumpulkan sekelompok insinyur Mazda paling berbakat untuk mengerjakan proyek mesin rotari ini.

Sampai akhirnya, 47 insinyur tersebut mampu mengembangkan sebuah mesin handal bernama rotari, yang berhasil disematkan pada hampir dua juta kendaraan dalam beberapa dekade berikutnya. Selamat Ulang Tahun ke-50 Mesin Mazda Rotari.

 

 

Yuk nonton video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya