PPP: Sebagai Pewaris, Rakyat Indonesia Wajib Kembangkan Pancasila

sebagai ahli waris yang baik adalah yang mampu mengembangkan apa-apa (Pancasila) yang ditinggalkan oleh pemberi waris pendiri bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2017, 10:29 WIB
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy. (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pancasila tidak lain merupakan konsensus bersama bangsa Indonesia. Karena itu, Ketua Umum PPP Romahurmuziy meminta rakyat Indonesia meyakini atau mengamini ideologi dasar negara tersebut.

"Iman adalah setuju tanpa penolakan dan kita adalah pewaris dari para pembuat konsensus," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (18/6/2017).

Sebagai penerima waris Pancasila, Romi, sapaan akrab Romahurmuziy menambahkan, wajib hukumnya bagi masyarakat Indonesia mengembangkan apa yang diwariskan.

Selain itu, sebagai ahli waris yang baik adalah yang mampu mengembangkan apa-apa yang ditinggalkan oleh pemberi waris.

"Pemberi warisnya adalah para pendiri bangsa yang telah mengkonsensuskan Pancasila. Jangan kemudian kita sebagai penerima waris justru mengacak-acak, mengganggu, mendekonstruksi, mengurangi apalagi mengganti Pancasila," beber Romi.

Apabila sampai mengganti Pancasila, ia mengingatkan, maka bangsa ini bukanlah penerima waris yang baik. Sebab, sebagai konsensus para pendiri bangsa, Pancasila sudah sepantasnya dipertahankan.

Romi menjelaskan, jika tidak dipertahankan maka Indonesia akan bubar dan tidak mudah mencari kesamaan serta menyepakati suatu hal yang ada di kepala 255 juta rakyat Indonesia.

"Indonesia juga bisa bubar bila bangsa ini mulai mempertanyakan Pancasila yang telah disepakati itu. Pancasila sebagai 'living ideology' dikontekstualisasikan dan jangan sekadar dihafalkan namun juga harus dipelajari," tutur dia.

Apabila apa yang terjadi saat ini dianggap tidak baik, ia menambahkan, hal tersebut bisa diperbaiki dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, ketika ada ketimpangan, maka tidak berkeadilan sosial.

Selain itu, Romi mencontohkan, apabila ada demokrasi yang dijalankan secara berlebihan maka berarti tidak berdasarkan dengan hikmah karena setiap orang hanya akan memaknai demokrasi dengan demonstrasi.

Menurutnya, Pancasila akan menjadi filosofi yang relevan dengan zaman apabila dijalankan dengan baik.

 

 

 

 

 

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya