Setelah Indonesia, Daihatsu Mau Buat Mobil di Thailand

Daihatsu Motor akan memproduksi mobil kecil di Thailand menggunakan fasilitas milik Toyota.

oleh Rio Apinino diperbarui 15 Jun 2017, 19:16 WIB
Model berfoto saat peluncuran mobil Toyota Calya dan Daihatsu Sigra di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, Karawang, Jawa Barat, (2/8). Kolaborasi Toyota dan Daihatsu yang telah menghasilkan produk Avanza-Xenia dan Rush-Terios. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Daihatsu Motor akan memproduksi mobil kecil di Thailand. Sebelumnya, di ASEAN, mereka telah melakukan perakitan di Indonesia dan Malaysia.

"Kami akan melakukan produksi di Thailand," ujar Presiden Daihatsu Motor, Soichiro Okudaira, dikutip dari Asia Nikkei, Kamis (15/6/2017).

Dikatakan proyek ini bakal memanfaatkan fasilitas produksi dan pengembangan milik Toyota Thailand. Sayangnya Okudaira hanya bicara sedikit. Ia tidak memberikan rincian tentang jenis model yang bakal dibuat, atau kapan bakal dilepas ke pasaran.

Adapun strategi ini ditempuh agar Daihatsu bisa merangkul pasar yang lebih banyak, terutama di Asia Tenggara. Soichiro mengatakan kalau Daihatsu menganggap kawasan ASEAN sebagai basis pembangunan, dimana Thailand juga merupakan salah satu fokus, selain Indonesia.

"Yang kita butuhkan tidak hanya untuk memanfaatkan sebagian besar lokasi produksi yang ada seperti Jepang, Indonesia, dan Malaysia. Kami juga perlu menggali lokasi potensial dimana kami bisa mentransfer keahlian pembuatan mobil kami," sambung Okudaira.

Daihatsu telah menetapkan target untuk memperluas produksi sebesar 70 persen secara global, menjadi 2,5 juta unit pada tahun fiskal 2025. Fasilitas baru adalah salah satu upaya untuk mencapai target tersebut. 

Sampai saat ini Daihatsu masih berdiskusi secara intensif dengan Toyota, termasuk dalam hal jenis komponen apa saja yang bakal dipakai, juga di mana bisa mendapatkannya.

Untuk diketahui, per 1 Agustus tahun lalu, Daihatsu resmi sepenuhnya menjadi milik Toyota. Toyota mengakuisisi seluruh saham Daihatsu, setelah sebelumnya sudah menguasainya 51 persen. Karena itulah kerja sama keduanya bisa sangat intensif seperti melakukan perakitan bersama. 

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya