Korut Uji Coba Rudal Anti-Kapal

Peluncuran rudal anti-kapal ini dilakukan setelah DK PBB menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Korut.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 08 Jun 2017, 08:12 WIB
Seorang pria melewati layar televisi yang menyiarkan berita peluncuran rudal oleh Korea Utara (Korut), di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korea Selatan, Selasa (5/4). Rudal itu ditembakkan dari wilayah timur Korut ke arah Laut Jepang. (JUNG Yeon-Je/AFP)

Liputan6.com, Seoul - Korea Utara menembakkan empat rudal anti-kapal ke arah timur laut Semenanjung Korea pada Kamis waktu setempat. Demikian keterangan yang disampaikan sumber di militer Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Kepala staf gabungan Korsel mengatakan, peluru kendali tersebut diluncurkan di dekat kota pelabuhan Wonsan. Menurut militer Korsel, rudal meluncur sekitar 200 kilometer, sementara itu militer AS dikabarkan tengah melakukan analisis mendalam terkait hal ini.

"Militer kami telah memperkuat kesiapan pengawasan dan kewaspadaan dalam kasus provokasi tambahan oleh militer Korut dan mempertahankan semua postur siaga sementara kami melacak dan memantau situasi terkait," demikian pernyataan militer Korsel seperti dilansir CNN, Kamis (8/6/2017).

Pejabat Korsel mengatakan, Pentagon kemungkinan tidak akan merilis pernyataan terkait penyelidikan atas peluncuran peluru kendali ini mengingat ini bukan rudal balistik yang menimbulkan ancaman jangka panjang.

Media pemerintah Korut belum melaporkan peluncuran rudal anti-kapal ini.

Peristiwa ini merupakan uji coba rudal keempat sejak Presiden Moon Jae-in resmi memimpin Korsel pada Mei 2017. Terakhir, tes rudal dilakukan pada akhir Mei di mana Pyongyang menembakkan senjata yang mereka klaim sebagai rudal balistik tipe baru.

Peluru kendali tersebut juga diluncurkan dari Wonsan. Jepang dan Korsel mengatakan, rudal terbang sejauh 400 kilometer ke Laut Jepang atau dikenal pula sebagai Laut Timur.

Pemerintah Moon saat ini menangguhkan pemasangan komponen sisa sistem pertahanan anti-rudal AS (THAAD) sampai pihaknya menyelesaikan penilaian terhadap dampak lingkungan. THAAD yang kontroversial telah memancing kemarahan China, terlebih Korut.

Peluncuran rudal pada Kamis ini merupakan yang pertama sejak Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menjatuhkan sanksi baru terhadap Pyongyang pekan lalu.

Sanksi tersebut berupa, perpanjangan larangan bepergian dan pembekuan aset pejabat tinggi Korut dan badan negara yang menangani program nuklir dan balistik.

China selaku tetangga Korut yang banyak membantu perekonomian negara itu mendesak Pyongyang untuk menunda uji coba rudal. Di lain sisi, Tiongkok juga meminta AS berhenti melakukan latihan militer di dekat Semenanjung Korea.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya