Masjid Ini Tak Bersedia Kuburkan Jasad Pelaku Bom Manchester

Salah satu masjid terbesar di Manchester menyebut, jenazah tersangka bomber bunuh diri di konser Ariana Grande hingga kini belum dikuburkan.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 01 Jun 2017, 12:36 WIB
Manchester Central Mosque (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Manchester - Salah satu masjid terbesar di Manchester, Manchester Central Mosque, tak bersedia untuk mengubur jenazah tersangka bomber bunuh diri di konser Ariana Grande yang terjadi pada 22 Mei 2017 lalu.

Jenazah Salman Abedi (23 tahun), tersangka bomber bunuh diri Manchester Arena yang menewaskan 22 orang, kini masih berada di sebuah kamar mayat di pinggir Kota Manchester, demikian seperti yang dikutip The Telegraph, Rabu (31/5/2017).

Tak hanya itu, The Telegraph juga menjelaskan bahwa jenazah pria 23 tahun itu selalu dipindah-pindah dan tidak menetap di satu kamar mayat untuk waktu yang lama.

Manchester Central Mosque menambah daftar jumlah organisasi yang tidak bersedia menyemayamkan jenazah Salman Abedi, di samping Dewan Kota dan pengelola rumah duka di Manchester.

Surat kabar Manchester Evening News juga melaporkan bahwa pihak kota akan melakukan 'segala cara sesuai kapasitasnya', untuk mencegah Salman Abedi dikubur dan dikremasi di wilayah Manchester.

"Setiap usaha dilakukan untuk memastikan agar tidak ada kemungkinan Abedi dapat dikubur atau dikremasi di wilayah Manchester," jelas seorang sumber Dewan Kota Manchester kepada Manchester Evening News, seperti dikutip dari The Telegraph, Rabu 31 Mei 2017.

Saat ini, proses pelepasan jenazah Abedi masih menunggu keputusan dari aparat penegak hukum yang menangani kasus bom di Manchester Arena.

Manchester Central Mosque merupakan penyedia jasa layanan pemakaman muslim terbesar di kota tersebut. Seorang juru bicara untuk masjid itu menjelaskan bahwa pihaknya tak akan mencampuri urusan terkait jenazah Salman Abedi.

Pada 24 Mei 2017, otoritas penegak hukum menetapkan Salman Abedi sebagai tersangka bom Manchester Arena yang menewaskan 22 orang dan melukai 59 lainnya. Pria 23 tahun itu ikut tewas bersama ledakan sebagai bomber bunuh diri.

Abedi adalah pemuda berkebangsaan Inggris dan merupakan keturunan Libya. Ia lahir di Manchester dan tumbuh dengan tiga saudaranya di wilayah pinggiran kota di Fallowfield. Selain itu, ia juga pernah mengenyam pendidikan tinggi di program bisnis dan manajemen Salford University, Manchester.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya