Alasan Keren Bupati Sangihe Tolak Mobil Pengawalan

Bupati Sangihe juga menolak dijamu khusus saat berkunjung ke kampung-kampung warga.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2017, 16:05 WIB
Ilustrasi mobil pengawalan.

Liputan6.com, Sangihe - Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana menegaskan tidak akan menggunakan mobil pengawalan dalam melaksanakan kegiatan sebagai bupati.

"Sangihe adalah daerah aman dan tidak macet sehingga belum perlu menggunakan mobil pengawalan dalam pelaksanaan tugas setia hari," kata Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana di Tahuna, dilansir Antara, Rabu (24/5/2017).

Meski begitu, ia tak menolak sepenuhnya kendaraan pengawalan. Mobil itu baru akan digunakan ketika ada kunjungan pejabat dari provinsi maupun pejabat dari Jakarta.

"Mobil pengawalan akan kami gunakan ketika ada kunjungan pejabat dari Pusat maupun provinsi," kata bupati.

Dia mengatakan setelah menjadi bupati Sangihe, ia tidak akan berubah. Apa yang dilakukannya selama menjabat wakil bupati dua periode, tetap akan dilakukan saat menjadi bupati Sangihe.

"Saya ingin selalu dekat dengan rakyat sebagaimana yang dilakukan selama menjabat wakil bupati," kata dia.

Ia juga menyatakan tak mau diperlakukan secara berlebihan oleh masyarakat dalam kunjungan kerja ke wilayah kecamatan dan kelurahan serta kampung. Sikap itu sebagai wujud bahwa jabatan bupati yang disandangnya adalah untuk melayani masyarakat.

"Kehadiran bupati dan wakil bupati adalah untuk melayani masyarakat. Jadi, tidak perlu ada tempat khusus, seperti meja khusus dan makanan khusus," kata dia.

"Yang kami butuhkan bukan perlakuan khusus tapi adalah kebersamaan dalam membangun Kabupaten Sangihe agar semakin maju dan rakyatnya juga sejahtera," imbuh dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya