Pengungsi Korban Banjir Garut Keracunan Makanan Terus Bertambah

Polisi masih melakukan uji sample makanan yang diduga merupakan sumbangan dari salah satu negara tetangga.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2017, 07:22 WIB
Polisi masih melakukan uji sample makanan yang diduga merupakan sumbangan dari salah satu negara tetangga. (Liputan 6 SCTV)

Liputan6.com, Garut - Pasien korban keracunan makanan yang merupakan pengungsi korban banjir bandang di Garut, Jawa Barat, terus bertambah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (22/5/2017), kesibukan di Rumah Sakit Umum Dokter Slamet Garut, terus bertambah dengan kedatangan para pengungsi banjir bandang yang mengeluhkan sakit perut. Hingga Minggu siang, 21 Mei 2017, korban keracunan telah mencapai 158 orang.

Selain dewasa dan orang tua, balita dan anak-anak pun mengalami gejala sama yaitu mual, muntah, buang air besar dan dehidrasi.

Dokter segera memberikan transfusi cairan, agar racun yang mereka cerna segera bisa dimuntahkan dan hilang.

Sementara pihak relawan mengaku, daging siap saji memang dibagikan kepada para pengungsi pada Sabtu lalu, 20 Mei 2017, adalah sumbangan dari relawan. Selain pengungsi, beberapa relawan yang menyantap makanan tersebut ikut sakit keracunan.

Polisi sendiri masih melakukan uji sampel makanan yang diduga merupakan sumbangan dari salah satu negara tetangga terhadap korban banjir bandang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menetapkan kejadian keracunan makanan ini merupakan kejadian luar biasa, dan masih melakukan penelitian terhadap sampel makanan yang dibagikan kepada para pengungsi.

Saksikan tayangan video pengungsi banjir Garut korban keracunan makanan terus bertambah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya