Ganjar Tunggu PDIP Usung Kembali pada Pilkada Jateng 2018

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku belum mengetahui apakah akan diusung kembali oleh PDIP atau tidak.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Mei 2017, 18:33 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbagi cerita inspiratif kepada peserta EMTEK Goes To Campus (EGTC) 2017 di Universitas Negeri Semarang, Kamis (6/4). Ganjar menjadi salah satu pembicara inspiratif pada hari kedua EGTC 2017 (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Nama-nama bakal calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) yang akan bertarung dalam Pilkada Jateng 2018 sudah bermunculan. Meski begitu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku belum mengetahui apakah akan diusung kembali oleh PDIP atau tidak.

"Sekarang sudah muncul calon, banyak kader itu menurut saya menunjukkan bahwa banyak yang minat, banyak yang mampu dan itu menjadi kekayaan kaderisasi," kata Ganjar di Magelang, Sabtu (6/5/2017).

Ia menuturkan, pada Pilkada 2013, saat dirinya mencalonkan sudah urutan 23, karena di PDI Perjuangan waktu itu sudah ada 22 orang yang mendaftar. Tradisi di PDI Perjuangan, untuk Jawa, Bali, dan beberapa provinsi besar lainnya, yang menentukan calon adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Jadi kami ikuti proses itu saja. Maka sekarang sudah muncul calon banyak kader itu menurut saya bagus," ucapnya.

Menyinggung apakah dirinya akan mencalonkan lagi pada Pilkada Jateng 2018, dia menjelaskan kalau di partainya tradisinya bukan calon-mencalonkan. Berdasarkan pengalamannya waktu masih di DPR, ia diusulkan oleh anggota DPR yang lain untuk jadi calon gubernur.

"Saya tidak bisa mencalonkan sendiri tetapi ada yang mengusulkan," ujar dia.

Ganjar mengatakan, sampai sekarang belum ada yang mengusulkannya. Selain itu, pendaftaran bakal calon juga belum dibuka.

"Kalau bicara kader PDI Perjuangan, sudah ada Pak Mustofa muncul, yang lain lagi bupati/wali kota yang juga bagus ada Pak Hendi, Pak Rudi, Pak Seno, Pak Wardoyo, dan Pak Sigit," beber dia.

Ia menuturkan, jumlah kader PDIP cukup banyak sehingga kemunculan mereka sebaiknya dibiarkan saja karena hal itu tidak apa-apa.

"Biasanya tradisi kami begitu Mbak Mega menentukan calon, maka semuanya solid. Kalau saya ini hanya sadermo ngelakoni (hanya melaksanakan) saja, kami menunggu dari partai," Ganjar memungkas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya