Pemerintah Gelar Voyage To Indonesia pada Pertemuan Bank Dunia

Pemerintah tengah memantau kesiapan 10 tujuan pariwisata baru yang akan dipromosikan dalam Voyage to Indonesia (VTI).

oleh Vina A Muliana diperbarui 28 Apr 2017, 15:12 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan Direktur IMF Christine Lagarde selama Pansus rapat pelno musim semi World Bank/IMF Spring di markas IMF, Washington, (22/4). (AP Photo/Jose Luis Magana)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Bank Dunia (World Bank) dan International Monetary Fund (IMF) pada 2018.

Di sela-sela pertemuan tersebut, pemerintah akan menggelar promosi kebudayaan dan pariwisata yang dikemas dalam acara bertajuk Voyage to Indonesia (VTI).

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dalam kesempatan tersebut delegasi Indonesia akan memperlihatkan kemajuan serta pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan Indonesia lebih dari satu dekade.

Voyage to Indonesia juga menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi pariwisata baru Indonesia.

"Ini adalah program bagaimana menunjukkan bahwa Indonesia dan ASEAN itu telah moving forward dan sangat jauh berbeda dengan pada waktu krisis 1997," kata dia di Bank Indonesia, Jumat (28/4/2017).

Dalam Voyage to Indonesia akan digelar berbagai workshop maupun seminar internasional maupun nasional dengan mengusung berbagai topik kemajuan ekonomi di kawasan ASEAN. Diharapkan, ini akan bisa memperlihatkan secara jelas perkembangan ekonomi yang telah terjadi di kawasan ASEAN.

"Dalam Voyage to Indonesia juga dilakukan berbagai kegiatan promosi perdagangan dan investasi dalam berbagai daerah baik di Indonesia ataupun di luar negeri," tutur Perry.

Pemerintah juga tengah memantau kesiapan 10 tujuan pariwisata baru yang akan dipromosikan dalam acara tersebut. Beberapa di antaranya adalah Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Raja Ampat Papua dan Tanah Toraja Sulawesi Selatan.

Pertemuan tahunan yang akan digelar di Komplek Nusa Dua, Bali diperkirakan akan dihadiri oleh 15 ribu delegasi dari 189 negara anggota IMF dan Bank Dunia.

Peserta terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, delegasi dari lembaga kerja sama ekonomi global dan regional, perwakilan lembaga masyarakat sipil, kalangan swasta dan akademis, dan media dari seluruh penjuru dunia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya