Luka Terkena Bom, Bocah Suriah Ini Tersenyum Meski Dibalut Perban

Di tengah kecamuk perang Suriah, anak perempuan yang berani itu membuktikan bahwa kemanusiaan masih ada.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 20 Apr 2017, 19:40 WIB
Anak perempuan korban ledakan bom di lintasan pengungsi dekat Aleppo, Suriah. (Sumber Syrian Arab News Agency (SANA) via People's Daily)

Liputan6.com, Aleppo - Dunia maya terharu melihat tayangan seorang anak perempuan Suriah yang kepalanya dibalut perban tebal karena serangan bom bunuh diri di Aleppo menoleh ke kamera dan tersenyum.

Pada Sabtu lalu, para teroris yang diduga ISIS menanam sebuah bom pada lintasan dekat Aleppo yang dilewati rombongan bus warga pengungsi.

Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (20/4/2017), bom tersebut meledak ketika rombongan pengungsi dalam bus melewati lintasan itu demi menghindari pertempuran.

Sekitar 120 orang meninggal dunia dan sekitar setengahnya adalah anak-anak. Selain itu masih banyak lagi korban yang cedera terkena serpihan ledakan yang berhamburan.

Anak perempuan dalam video unggahan resmi oleh Syrian Arab News Agency (SANA) tersebut termasuk yang cedera karena terkena serpihan di kepalanya.

Dalam video tampak plester besar menutupi luka di pipinya. Sementara itu, perban di kepalanya tampak masih berdarah. Anak perempuan itu tampak duduk di dalam ambulans dan awalnya tampak termenung.

Tapi, ia kemudian memalingkan kepalanya kepada seseorang yang diduga dokter atau paramedis yang mencoba menghiburnya menggunakan sepasang balon sepasang sarung tangan bedah.

Perlahan-lahan, bocah kecil itu menebarkan senyumnya. Ternyata, di tengah kecamuk perang Suriah, anak perempuan yang berani itu membuktikan bahwa kemanusiaan masih ada.

Simak senyuman anak perempuan pemberani itu di sini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya