Gus Solah: Islam KH Hasyim Asy'ari Bukan Liberal dan Konservatif

Perwakilan keluarga KH Hasyim Asy'ari, Salahuddin Wahid atau Gus Solah, mengucapkan rasa terima kasihnya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Apr 2017, 13:33 WIB
Presiden Jokowi dijadwalkan meresmikan masjid raya KH Hasyim Asyari di Daan Mogot, Jakarta Barat. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan beduk.

Dalam kesempatan itu, perwakilan keluarga KH Hasyim Asy'ari, Salahuddin Wahid atau Gus Solah, mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Ini adalah salah satu bentuk penghargaan. Terima kasih Pemprov DKI yang memberikan nama Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari dan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang mengambil prakasa," ucap dia di lokasi, Sabtu (15/4/2017).

Dengan nama tersebut, Gus Solah menambahkan, orang tidak hanya mengenalnya sebagai ulama besar dan tokoh pendiri Nadhatul Ulama (NU).

"Tapi tidak banyak mengetahui bahwa beliau tokoh yang berhasil memadukan ke-Indonesiaan dan Ke-Islaman," kata dia.

Menurutnya, apa yang diajarkan KH Hasyim Asy'ari, adalah Islam yang bisa diterima semua kalangan di Indonesia. Tidak konservatif dan bukan juga liberal.

"Islam yang diajarkan KH Hasyim Asy'ari tidak liberal dan konservatif. Tokoh yang memadukan Ke-Indonesiaan dan Ke-Islaman. Ini adalah faktor utama menjaga Indonesia yang majemuk. Yang saat ini sedang mengalami ujian yang cukup berat," pungkas Gus Solah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya