Syafii Maarif: Agama Jadi Alat Politik Akan Lahirkan Kebencian

Cendikiawan muslim Syafii Maarif menilai saat ini banyak pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 09 Apr 2017, 09:30 WIB
Cendikiawan muslim Syafii Maarif. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Cendikiawan muslim Syafii Maarif menilai saat ini banyak pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik. Agama seringkali dijadikan alat untuk mengejar jabatan atau kekuasaan.

"Agama itu jangan dijadikan alat politik. Saya tegaskan agama jangan dijadikan alat politik," tegas pria yang akrab disapa Buya ini di Jakarta, Sabtu (8/4/2017).

Dia melanjutkan, dengan agama dijadikan alat politik maka akan menimbulkan perpecahan. Sebab, banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan agama sebagai alat politik yang tujuannya hanya untuk mengobarkan api kebencian.

"Dampaknya orang jadi mudah sekali mengembangkan kultur kebencian," imbuh Buya.

Mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu juga meminta agar jajaran penegakan hukum dalam hal ini kepolisian untuk tidak ragu menindak orang atau kelimpok yang dianggap melakukan provokasi dan menyebarkan kebencian. Seperti soal spanduk provokatif yang meresahkan lantaran kental aroma SARA.

"Oleh karena itu penegak hukum jangan lagi membiarkan itu (spanduk provokatif) agar polisi swasta tidak bergentayangan. Makanya polisi yang benar bertindak. Ya polisi tahu itu caranya," Buya memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya