Begini Aturan Saat Wawancara Kerja di Jepang

Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan ketika wawancara kerja di Jepang.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Apr 2017, 08:15 WIB
Ilustrasi wawancara kerja

Liputan6.com, Jakarta - Tahap wawancara kerja ketika melamar sebuah pekerjaan merupakan faktor penting. Pada tahap ini juga menentukan apakah kandidat atau calon karyawan merupakan sosok tepat untuk menduduki suatu posisi di perusahaan.

Sejumlah persiapan pun dilakukan oleh sejumlah calon karyawan untuk menghadapi wawancara kerja. Bahkan sejumlah tips untuk menghadapi wawancara kerja pun menjadi pertimbangan untuk latihan ketika hadapi wawancara kerja. Ternyata di sejumlah tempat dan negara pun memiliki sejumlah budaya ketika wawancara kerja.

Bagi seseorang baru lulus kuliah mungkin Anda telah menghadapi puluhan panggilan wawancara kerja. Calon karyawan pun telah berulang kali mengetuk pintu di sebuah kantor untuk panggilan wawancara kerja. Bila ketukan pintu itu tak menjadi masalah bagi Anda, hal itu menjadi suatu hal yang diperhatikan ketika wawancara kerja di Jepang.

Persaingan calon karyawan muda di Jepang cukup ketat apalagi penduduk usia tua lebih banyak. Sejumlah perusahaan Jepang pun mempertimbangan untuk mempekerjakan karyawan asing. Namun tahap wawancara kerja ada sejumlah etika yang perlu diperhatikan ketika wawancara kerja di Jepang terutama Anda yang bukan asal dari Jepang. Bahkan mahasiswa Jepang perlu memberikan kode kepada orang asing untuk menyadari aturan di sana.

"Ini semacam tes seberapa baik Anda mencoba untuk menyesuaikan diri," ujar Rochelle Kopp dari Japan Intercultural Consulting seperti dikutip dari laman Bloomberg, seperti ditulis Rabu (5/4/2017).

Berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan ketika wawancara kerja di Jepang:

1. Pakaian

Keseragaman merupakan hal terpenting. Saat wawancara kerja coba memakai pakaian yang senada, polos dan rapi. Misalkan, bila Anda pria pakai jas hitam, dengan kemeja putih sederhana, tas hitam formal.

Selain itu, pakai sepatu hitam yang bersih. Hindari jenggot, rambut berwarna, anting besar, make up tebal dan kuteks kuku yang mencolok. Jika Anda mengenakan mantel, sebaiknya lepas sebelum memasuki gedung. Ini juga sebagai tanda menghormati terutama di acara-acara formal dan khidmat.

Membungkuk

2. Ritual masuk

Menurut situs Rikunabi, ketika masuk coba selalu mengetuk sebanyak tiga kali. Jika Anda mengetuk dua kali maka itu menunjukkan apakah toilet kosong atau tidak. Kemudian, tunggu hingga Anda diberikan izin untuk masuk.

Ketika di dalam, berbalik, dan menutup pintu tanpa membuat suara keras. Jangan mencoba untuk menghadap ke depan saat melakukan hal itu. Kemudian katakan "permisi", membungkuk dan berjalan ke sisi kiri kursi. Lalu perkenalkan diri Anda, dan asal universitas, kemudian menduduk lagi. Jangan duduk di kursi sebelum dipersilahkan.

3. Membungkuk

Saat membungkuk, tidak hanya menundukkan kepala Anda. Membungkuk ini juga memiliki cara dengan membungkuk ke depan dari pinggul dengan punggung lurus. Jaga lengan Anda di samping Anda, dan jangan tekuk lutut Anda.

Dalam situs rekrutmen MyNavi merekomendasikan untuk menunduk 30 derajat dan lebih dari 45 derajat ketika selesai wawancara. Lebih baik membungkuk saat berdiri dan diam ketimbang ketika sambil berjalan.

Setelah duduk di kursi, kemudian duduk tegak dan tidak bersandar. Bagi calon karyawan pria dan wanita juga mempunyai cara berbeda untuk menempatkan tangan. Pria harus menempatkan satu tangan pada masing masing lutut. Sedangkan perempuan harus meletakkan satu tangan di atas yang lain dan tangan berada di pangkuan atau lutut.

Jangan Datang Terlambat

4. Memilih kata-kata

Gunakan bahasa yang sopan. Jepang memiliki konsep berbeda untuk kata-kata seperti aku dan lakukan tergantung pada siapa Anda bicara. Pastikan Anda menggunakan istilah dan bahasa sopan. Jika Anda harus menyerahkan dokumen apa pun, gunakan kedua tangan untuk menawarkan kepada pewawancara. Sikap ini menunjukkan betapa pentingnya hal tersebut.

5. Perhatikan akhir wawancara

Di akhir wawancara, Rikunabi merekomendasikan berterima kasih kepada pewawancara, dan membungkuk sambil duduk. Kemudian berdiri dan melakukannya lagi. Lalu katakan permisi ketika meninggalkan ruangan, dan menutup pintu secara pelan usai Anda keluar.

Sebaiknya tidak memeriksa telepon ketika Anda keluar hingga meninggalkan gedung. Ini seakan wawancara masih berlangsung. Kadang calon karyawan diperingatkan kalau karyawan perusahaan itu dapat mengawasi setiap saat.

6. Jangan datang terlambat

Di Jepang jangan pernah datang terlambat. Tiba lima menit hingga 10 menit sebelum dianggap janji dianggap tepat waktu. Pastikan Anda juga tidak lupa meninggalkan kursi seperti posisi semula ketika di bawah meja usai tinggalkan wawancara.

Mungkin etika wawancara kerja tampak rumit, tetapi itu tidak seberapa dibandingkan para lulusan baru ketika hadapi perusahaan di Jepang. Begitu banyak kebiasaan untuk setiap situasi bisnis mulai dari berdiri di lift untuk mencapai tempat duduk di kursi taksi, bagaimana bertukar kartu nama, dan atasan harus diperlakukan dengan hormat besar.

Selain itu, jangan pernah buat kesalahan dengan menganggap kebiasaan “ladies first” ketika masuk dan meninggalkan ruangan. Di Jepang, hal itu hanya menyebabkan kebingungan. Lantaran senioritas lebih diutamakan ketika masuk dan meninggalkan ruangan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya