Setop 6 Kebiasaan Buruk yang Picu Depresi

Setop melakukan kebiasaan buruk agar terhindar dari depresi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Apr 2017, 08:24 WIB
Mengenali Depresi Sejak Dini, Bagaimana Caranya?

Liputan6.com, Jakarta Depresi termasuk gangguan mental yang mengganggu suasana hati dan aktivitas sehari-hari. Dalam kondisi yang kronis, orang yang depresi mempunyai kecenderungan melakukan tindakan bunuh diri.

Untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang perlu dihentikan agar Anda terhindar dari depresi, sebagaimana dilansir dari NDTV, Sabtu (1/4/2017).

1. Pesta makan

Ketika rasa lapar menyerang, sebagian orang akan kehilangan kontrol untuk makan. Pesta makan dengan menikmati pizza dengan tambahan keju, kentang goreng, dan minuman bersoda kerap dilakukan.

Namun, pesta makan akan membuat berat badan bertambah juga berisiko depresi, menurut sebuah penelitian.

Pesta makan dapat menyebabkan obesitas. Obesitas membuat seseorang depresi karena memikirkan berat badan dan pergerakan tubuh menjadi berkurang.

2. Stres

Stres dapat membuat kesehatan tubuh makin parah. Serotonin (hormon kebahagiaan) dapat berkurang sehingga membuat seseorang mengalami depresi.

3. Kecanduan internet

Menurut sebuah studi yang dilakukan McMaster University di Kanada, penggunaan internet berlebihan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Temuan menunjukkan, individu yang kecanduan internet lebih banyak mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, baik di rumah, di tempat kerja, sekolah, dan lingkungan sosial.

2 dari 2 halaman

Tidur tidak tepat

4. Tidur tidak tepat

Gejala umum dari depresi adalah tidur yang tidak tepat. Gangguan tidur ini berupa waktu untuk tertidur lebih lama dan bangun di tengah malam.  Akibatnya, rasa mengantuk di siang hari kerap dialami orang yang depresi.

5. Makan makanan berlemak

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan para peneliti di Louisiana State University, kerap makan makanan yang tinggi lemak, seperti kentang goreng dan burger dapat mengubah perilaku dan menimbulkan tanda-tanda radang otak.

Hal itu juga dapat meningkatkan risiko depresi dan gangguan kejiwaan lainnya.

6. Kurang olahraga

Lebih banyak bergelut  dengan pekerjaan dapat menimbulkan stres dan kehilangan waktu untuk olahraga. Hal ini akan berisiko Anda mengalami masalah kesehatan, termasuk depresi dan penyakit mental lain.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya