Gara-Gara Slime, Bocah 11 Tahun Alami Luka Bakar

Sebuah keluarga di Massachusetts memperingatkan keluarga lain tentang bahaya slime,

oleh Fitri Syarifah diperbarui 29 Mar 2017, 16:30 WIB
Ilustrasi slime. Foto: iStock/Foxnews

Liputan6.com, Massachusetts Sebuah keluarga di Massachusetts memperingatkan keluarga lain tentang bahaya slime, mainan anak yang berbentuk cairan kental seperti lendir. Hal ini dilakukan setelah salah seorang putri mereka, Kathleen Quinn (11), menderita luka bakar di tangannya setelah membuat slime.

"Rasanya benar-benar panas," kata Kathleen, seperti dikutip Foxnews, Rabu (29/3/2017).

Ibunya, Siobhan Quinn, mengatakan, permainan ini memang tren di kalangan anak-anak. Ia sendiri membeli semua bahan-bahan slime seperti lem, borax, air dan sebagainya. Namun yang terjadi, anaknya meringis kesakitan.

Laman People melaporkan, natrium borat atau borax biasanya digunakan sebagai bahan pembersih rumah tangga. "Bahan kimia ini tidak dirancang untuk membuat slime,” kata Consumer Reports Chief Scientific Officer, James Dickerson.

Borax bahkan dikenal dapat menyebabkan iritasi pada mata, saluran pernapasan, rongga hidung dan iritasi kulit.

“Jadi kami percaya bahwa bahan ini tidak aman untuk anak-anak," ujarnya.

Kathleen bukan satu-satunya anak menderita cedera gara-gara slime. Pada Februari lalu, seorang ibu di Inggris mengunggah foto anaknya di Facebook yang menunjukkan tangan putrinya mengelupas akibat bermain slime. Namun tidak jelas apakah mereka menggunakan borax dalam pembuatan slime. 

Dokter telah memperingatkan bahwa menggunakan borax untuk membuat slime dapat menjadi racun, CBS News melaporkan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya