Remaja Ini Mengaku Berencana Lakukan Serangan Teror Hari Nasional

Seorang remaja mengaku bersalah karena telah merencanakan serangan teror pada Hari Anzac di Sydney, Australia.

oleh Citra Dewi diperbarui 24 Mar 2017, 11:30 WIB
Hari Anzac (AP)

Liputan6.com, Sydney - Seorang remaja mengaku bersalah karena telah merencanakan serangan teror pada Hari Anzac di Sydney, Australia.

Remaja laki-laki berusia 16 tahun saat penangkapannya tahun lalu itu, saat ini harus menghadapi hukuman penjara seumur hidup. Polisi menduga ia berusaha mendapatkan senjata dan instruksi perakitan bom.

Dikutip dari BBC, Jumat (24/3/2017), ini sudah kali kedua polisi Australia menggagalkan rencana teror yang menargetkan hari libur nasional.

Hari Anzac adalah hari nasional untuk memperingati pertempuran besar pertama yang melibatkan pasukan Australia dan Selandia Baru selama Perang Dunia Pertama.

Pada saat penangkapannya tahun lalu, remaja itu telah meningglkan sekolah dan mulai bekerja dengan status magang.

"Sebuah permohonan telah masuk dan masalah ini dalam tahap finalisasi," ujar pengacara remaja tersebut, Upol Amin, seperti dilaporkan Australian Broadcasting Corp.

Kasus tersebut akan dikembalikan ke Pengadilan Anak Paramatta bulan depan.

Pad 2015, seorang remaja Inggris berusia 15 tahun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena berencana memenggal kepala polisi di sebuah parade Hari Anzac di Australia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya