Sudah Disetujui Jokowi, Paket Kebijakan Jilid 15 Siap Meluncur

Paket kebijakan 15 tersebut, lanjut Edy, terdiri dari beberapa hal terutama di bidang logistik.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Mar 2017, 10:46 WIB
Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan keterangan pers terkait kebijakan ekonomi tahap II, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Paket kebijakan tahap dua difokuskan pada industri, keuangan dan ekspor. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edy Putra Irawady mengatakan, rencana pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi jilid 15 tinggal menunggu waktu. Sebab paket kebijakan yang digodok Kemenko Perekonomian tersebut sudah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan dalam pameran CeMAT Southeast Asia l Trans Asia Jakarta Cold l Chain Indonesia 2017 yang berlangsung pada 2-4 Maret 2017 di BSD City. Menurut dia, kebijakan ini dinilai penting untuk membenahi tata niaga dan memperkuat logistik di Indonesia.

"Sudah disetujui Bapak Presiden. Kita fokus bagaimana kawan-kawan pelaku jasa logistik nasional punya daya saing kuat dan bisa berperan di kawasan. Kami mintakan itu keluar dalam paket 15,” ujar dia dalam keterangan ‎di Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Paket kebijakan 15 tersebut, lanjut Edy, terdiri dari beberapa hal. Selain para pelaku logistik harus menguasai manfaat ekonomi logistik yang cukup besar, juga membahas soal komoditas. “Bagaimana kita tidak ribut lagi masalah kelangkaan, harga, gonjang-ganjing atau gangguan impor. Itu sub tema logistik,” kata dia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pemerintah terus berupaya melakukan pembenahan di sektor logistik. Namun diperlukan juga peran serta pihak swasta, salah satunya melalui penyelenggaraan pameran di sektor logistik yang diharapkan mampu membantu pemerintah meningkatkan daya saing logistik Indonesia di tingkat global.

“Pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini yang merupakan satu langkah baik, karena memang kita akui logistik kita belum begitu baik, dengan kegitan ini kita optimis dapat memperbaiki sektor logistik nasional,” tutur Budi.

Terkait pameran yang, residen Direktur PT Debindo-ITE, Effi Setiabudi selaku penyelenggara mengungkapkan, kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia dan ASEAN.

“Ini adalah pameran terpadu konferensi internasional sektor industri rantai pasok logistik (supply chain logistics) diselenggarakan bersama oleh PT Debindo-iTE, Deutsche Messe dan ITE Group Plc dengan menampilkan tiga pilar industri logistik meliputi intra-logistics, external logistics dan cold-chain,” ungkap Effi.

Effi menjelaskan, dalam event yang dirancang khusus menjadi business platform bagi para pelaku dan pelanggan layanan bisnis sektor supply chain, Asosiasi Logistik dan Forwarder lndonesia (ALFI) dan Asosiasi Logistik lndonesia (ALI) menjadi co-organiser sebagai bentuk kemitraan sinergi dan dukungan terhadap program serta kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan logistik dan transportasi multimoda indonesia.

Pameran diikuti oleh 98 Exhibitor berasal dari 15 negara yaitu Belanda, Belgia, Czech, China, india, Italia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Uni Emirat Arab dan Vietnam serta lndonesia sebagai tuan rumah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya