Tanpa Data Antemortem, Polisi Tetap Autopsi Jasad Bomber Bandung

Yayat melancarkan aksi teror pada Senin, 27 Februari 2017 di Taman Pandawa dengan meledakkan bom panci.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Mar 2017, 06:51 WIB
Baku Tembak Terduga Teroris dan Polisi di Kantor Kelurahan Arjuna Bandung

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Yayat Cahdiyat, pelaku bom panci di Taman Pandawa, Cicendo, Bandung, masih berada di Rumah Sakit Polri, Kramatjati. Rencananya, Tim Pusat Kedokteran dan Kesahatan (Pusdokkes) Polri akan mengautopsi jenazah pelaku.

"Akan diautopsi pada besok hari," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Namun, kata Martinus, keluarga Yayat hingga kini belum mendatangi RS Polri untuk menyerahkan data antemortem. Padahal, polisi sudah menginformasikan kepada pihak keluarga agar segera menyerahkan data tersebut.

"Keluarga belum ada yang hadir. Kami sudah komunikasi untuk hadir dan memberikan data DNA maupun gigi," ucap Martinus.

Sebelumnya, Yayat melancarkan aksi teror bom panci pada Senin 27 Februari 2017, pagi, di Taman Pandawa dengan meledakkan bom panci.

Dia sempat kabur masuk ke kantor Kelurahan Arjuna, dan menyebut mencari Densus 88 Antiteror Polri serta meminta rekannya dibebaskan.

Sepak terjang Yayat dalam dunia teror telah tercatat sejak 2010.

Ketika itu, Yayat turut dalam pelatihan aksi teror di Aceh yang juga melibatkan Dulmatin dan Abu Bakar Baasyir.  Yayat berperan menyiapkan logistik teror di Aceh pada 2009-2010. Yakni menyiapkan senjata api dan peluru yang diperoleh dari wilayah Bandung, Jawa Barat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya