IHSG Berakhir di Zona Merah

Sebagian besar indeks saham acuan memerah kecuali indeks saham DBX.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Feb 2017, 16:17 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan saham di awal pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (27/2/2017), IHSG melemah 3,03 poin atau 0,06 persen ke level 5.382,87. Indeks saham LQ45 melemah 0,23 persen ke level 893,76.

Sebagian besar indeks saham acuan memerah kecuali indeks saham DBX. Adapun 148 saham menguat. Sedangkan 152 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Di luar itu, 103 saham lainnya diam di tempat.

Untuk transaksi perdagangan saham, tercatat untuk total frekuensi perdagangan saham mencapai 311.012 kali dengan volume perdagangan 13,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,4 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual di seluruh pasar sekitar Rp 202,42 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.337.

Sektor saham yang mencatat pelemahan tersebut adalah konstruksi sebesar 0,82 persen, dan mencetak penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan turun 0,65 persen dan sektor saham industri dasar susut 0,44 persen.

Sementara penguatan terjadi pada sektor pertanian yang naik 1,21 persen, pertambangan 0,17 persen dan keuangan sebesar 0,30 persen.

Saham yang menguat antara lain milik KOIN yang naik 20 persen ke level Rp 1.300 per saham, saham AUTO melonjak 18,94 persen ke level Rp 2.700 per saham, dan saham VINS menanjak 18,75 persen ke level Rp 19 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NELY merosot 15,54 persen ke level Rp 92 per saham, saham APII melemah 11,16 persen ke level Rp 199 per saham, dan saham PSKT tergelincir 10 persen ke level Rp 90 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya sebelumnya mengatakan, Data ekonomi Indonesia dan juga pergerakan harga komoditas bakal mempengaruhi kinerja IHSG.

Pelaku pasar tengah menuggu data ekonomi. Salah satu data yang bakal keluar pada pekan ini adalah inflasi. Sejalan dengan itu, harga komoditas yang membaik bakal menopang pergerakan IHSG.

Perekonomian kita yang stabil dan jelang pergantian bulan di mana rilis data perekonomian dinanti oleh investor dan pelaku pasar. Sedangkan kondisi pergerakan komoditas masih akan mempengaruhi pola gerak IHSG dalam beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi menguat," dia menjelaskan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya