PM Australia Akan Jamu Presiden Jokowi dalam Private Dinner

Presiden Joko Widodo direncanakan melakukan lawatan ke Australia pada 25-26 Januari 2017.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 23 Feb 2017, 21:00 WIB
Presiden Jokowi berjabat tangan dengan PM Australia Malcolm Turnbull usai berbincang di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11). Ini adalah kunjungan perdana Turnbull usai terpilih menjadi PM Australia pada 14 September 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo direncanakan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia. Sebelumnya, Jokowi dijadwalkan melawat ke Negeri Kanguru pada November 2016, namun ditunda akibat demo besar sedang menghantam Ibukota Jakarta.

"Kunjungan kenegaraan Bapak Presiden pada 25 sampai 26 Maret," sebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, di press briefing mingguan Kemlu, Kamis (23/2/2017).

Berbeda dengan lawatan kenegaraan lain, kunjunga kali ini sangat spesial. Pasalnya, sudah ada acara khusus yang disiapkan Australia untuk menyambut Jokowi.

"Kenapa cukup spesial ini adalah kunjungan kenegaraan sedikit berbeda dengan biasanya karena ada acara makan malam yang dilakukan kedua pemimpin," sebut Tata.

"Ini akan dilakukan dengan bentuk private dinner, Perdana Menteri  Turnbull akan undang Pak Presiden (dalam makan malam) yang (hanya) dihadiri Pak presiden dan ibu dan PM (Australia) dan spouse-nya, ini menunjukan kedekatan," katanya.

Fokus lawatan Presiden kali ini, akan membahas soal ekonomi. Sebagai negara yang bertetangga dekat RI-Australia berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan dan menghormati.

"Kedua pemimpin utamanya bahas isu cukup penting dalam bidang kerjasama ekonomi yang tertuang dalam Indonesia-Austraia compehensif patnership," paparnnya

"Ada (juga pembicaraan) perluasan kerjasama di bebebrapa bidang pendidikan, cyber security dan maritime security," tambah dia.

Dia menambahkan, dalam lawatan nanti, direncanakan akan ada bebarapa nota kesepahaman yang dicapai. Kesepakatan tersebut mencakup beberapa sektor kerjasama penting dua negara.

"(Akan ditandatangani) MoU di bidang maritim coorperation, civil maritime security dan creative industry," kata Tata.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya