Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi salah satu lokasi yang terdampak banjir di daerah Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Anies membeberkan salah satu penyebab utama banjir di daerah ini ialah karena penghentian program normalisasi sungai Sunter sejak tiga tahun lalu.
"Iya, saya datang ke sini lihat ke dalam, dengan Pak RW saya jalan, dan airnya memang keras, debitnya tinggi. Dari cerita beliau, banjir ini menahun dan selama ini ada program normaliasi yang berhenti tahun 2014," ujar Anies di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin (20/02/2017).
Advertisement
Anies menerangkan, jika permasalahan normalisasi dan pembuatan resapan yang baik jangan sampai sebatas wacana, sehingga pembangunan terkait normalisasi tidak terlaksana.
"Lagi-lagi saya sampaikan, penting sekali memastikan bahwa rencana program itu terlaksana. Orang menganggap, oh serapan itu enggak penting, oh itu penting. Kalau rencana itu tidak terlaksana, konsekuensinya rencana normalisasi tidak jalan. Kalau tidak jalan, konsekuensinya program tidak berhasil, contohnya sekarang, kata Pak RW begitu, dari tahun 2012," ucap Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menganggap kunjungannya ke daerah terkena banjir seperti Cipinang Melayu ini sebagai bentuk kedekatan dengan warga untuk dapat merasakan penderitaan warga.
"Saya datang ke sini intinya saya ingin merasakan langsung banjir ini dan tadi kita jalan ke dalam, kalau kita tidak turun langsung tidak punya sense-nya, tadi kita lihat orangtua tempat tidurnya dinaikkan bersama cucunya berdua, sebagian besar mengungsi, sebagian bertahan," papar dia.
Anies berharap nantinya program normalisasi yang terhenti itu bisa kembali berjalan sebagaimana mestinya agar permasalahan banjir dapat segera terselesaikan.
"Ini harus dibereskan segera, program yang sudah bertahan, pelaksanaannya harus dijalankan dengan baik, agar tuntas dengan segera," tandas Anies.
