Diduga Bagi-Bagi Uang, Warga Sita 2 Mobil Paslon Pilkada Bengkulu

Warga menduga mobil itu digunakan pelaku untuk melakukan politik uang jelang Pilkada Bengkulu Tengah.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 15 Feb 2017, 15:05 WIB
Ilustrasi Politik Uang di Pilkada Bengkulu Tengah

Liputan6.com, Bengkulu - Dua unit mobil operasional pasangan calon bupati dan wakil bupati Bengkulu Tengah nomor urut 2, Ferry-Septi Periyadi, disita warga. Diduga kendaraan ini sedang bergerak untuk membagikan uang kepada pemilih sebelum pencoblosan di Desa Sindang Kecamatan Sindang Kelingi, Bengkulu.

Raden Adnan, saksi pelapor mengatakan, saat ditangkap beberapa orang yang berada di dalam kendaraan itu melarikan diri, hanya dua sopir saja yang tertinggal. Warga yang mengejar berhasil menangkap salah seorang PNS bernama Hendri Ari Prasetyo, yang melarikan diri dan dihajar hingga babak belur.

"Pelaku diduga sudah bergerilya dan tadi malam mobil itu ditinggalkan dan ada satu, terjadi pemukulan massa, sekarang masih di rumah sakit, " ujar Adnan di Bengkulu, Rabu (15/2/2017).

Dua kendaraan itu lalu diserahkan ke Panwaslu dan Sentra Gakumdu untuk ditindaklanjuti dan diproses secara hukum.

Ketua Panwaslu Bengkulu Tengah Haidir membenarkan laporan dan penyerahan barang bukti tersebut. Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah benar kendaraan itu digunakan untuk melakukan tindak politik uang pada Pilkada Bengkulu Tengah.

"Kita akan tindak lanjuti dengan memanggil para saksi. Sementara ini, belum ada kesimpulan," ujar Haidir.

Koordinator tim pemenangan pasangan nomor urut 2, Hendrik Alzen membantah jika kedua kendaraan beserta orang di dalamnya itu bergerilya membagikan uang. Sebab, tidak ada uang yang dibawa kecuali beberapa saja untuk keperluan operasional di perjalanan.

"Mari kita buktikan sama-sama," ungkap Hendrik.

Pihaknya malah melaporkan tindakan pengeroyokan, penghadangan, dan penggeledahan yang dilakukan oleh salah satu anggota tim sukses pasangan lain di Pilkada Bengkulu Tengah. Oknum, kata Hendrik, melakukan tindakan yang tidak manusiawi dengan memukul dan merampas dompet, telepon genggam, dan uang milik anggota tim yang berada di dalam mobil.

"Kami sudah lapor Mapolsek Taba Penanjung, tindakan kriminal dan itu pelanggaran pidana umum," tegas Hendrik Alzen.

 

* Saksikan quick count Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 15 Februari 2017

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya