IHSG Bakal Tertekan Jelang Tutup Pekan

IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin, sebesar 26,55 poin ke level 5.353,71.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Feb 2017, 06:30 WIB
Pengunjung mengamati layar indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 10 November 2016, dibuka di teritori positif di level 5.444,04. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bakal bergerak pada support 5.294 dan resistance 5.375.

IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Di mana, IHSG menguat 26,55 poin ke level 5.353,71. Aksi beli investor asing menopang penguatan indeks saham.

"Rencana regulator BEI mengubah mekanisme transaksi sesi pre-closing dinilai sangat tepat guna menjaga transparansi dan efisiensi trading. Investor asing melanjutkan pembelian dengan total nett buy sebesar Rp 106, miliar, "kata dia di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Sementara Bursa Asia ditutup mayoritas melemah. Pelemahan terbesar terjadi pada Bursa Jepang.

"Bursa Asia ditutup mayoritas melemah dengan pelemahan terbesar dialami indeks saham Jepang yang melemah hingga di bawah 1 persen, "kata dia.

Lanjar mefekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI),  PT Indofarma Tbk (INAF).

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat.  Rentang gerak IHSG di kisaran 5.335 dan support 5.395.

Sinarmas Sekuritas memilih saham PT United Tractors Tbk (UNTR),  PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya