Tingkat Melek Keuangan RI Masih Minim

Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih minim.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Jan 2017, 13:54 WIB

Liputan6.com, Jakarta Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih minim. Di tahun 2016, tingkat literasi keuangan Indonesia masih 29 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, angka ini tumbuh jika dibanding dengan survei OJK di tahun 2013. Pada tahun 2013, tingkat melek keuangan Indonesia hanya 21,9 persen.

"Tahun 2013 survei pemahaman sektor keuangan 21,9 persen," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Dia mengatakan, dari 21,9 persen hanya 5 persen yang mengerti pasar modal. Kemudian, hanya 1 persen yang mengakses layanan pasar modal. "Secara keseluruhan yang tadinya 21,9 persen, di 2016 menunjukan pemahaman itu 29 persen. Ada kenaikan tentu (tapi) kita tidak puas," kata dia.

Oleh karenanya, OJK akan terus berupaya melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi keuangan. Bukan hanya itu, OJK juga mendukung industri keuangan yang melakukan inovasi.

Seperti adanya BukaReksa untuk transaksi reksa dana secara online sehingga mudah dijangkau masyarakat. BukaReksa merupakan fitur dalam Bukalapak yang melayani jual beli reksa dana. BukaReksa hasil kerjasama antara Bukalapak, Bareksa, dan CIMN Principal Asset Management.

"Ini penting bagi pengembangan pasar modal Indonesia. Dengan milestone baru pasar modal Indonesia lebih berkembang lagi," tutup Nurhaida.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya