Sarat Gengsi, Gelandang MU Tahu Cara Atasi Liverpool

MU memiliki rapor yang lebih baik dalam 14 pertemuan terakhir dengan Liverpool.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 15 Jan 2017, 21:30 WIB
Gelandang Manchester United (MU), Henrikh Mkhitaryan (Reuters/Phil Noble)

Liputan6.com, Manchester - Duel antara Manchester United (MU) dan Liverpool memang bukan pertemuan dua tim sekota. Namun, pertaruhan gengsi yang dilibatkan dalam pertemuan kedua tim tak kalah dengan pertandingan bertajuk derbi.

Maklum, MU dan Liverpool adalah dua tim yang memiliki catatan terbaik dalam sejarah Liga Inggris. Namun, hal tersebut tak membuat Henrikh Mkhitaryan grogi jelang pertemuan antara MU dan Liverpool pada pekan ke-21 Liga Inggris 2016/2017 di Old Trafford, Minggu (15/1/2017).

Kebetulan, Henrikh Mkhitaryan sudah memiliki pengalaman untuk laga seperti itu. Sebelum hijrah ke MU, Mkhitaryan sudah menjalani laga-laga pertaruhan gengsi bersama Shakhtar Donetsk dan Borussia Dortmund.

"Ini bukan pertama kali saya bermain di laga derbi. Anda harus siap untuk hari tersebut. Tak masalah, Anda harus bermain untuk tim dan bermain untuk orang banyak, melakukan yang terbaik untuk memenangkan pertandingan karena itu akan terekam dalam sejarah," kata Mkhitaryan, seperti dilansir Manchester Evening News.

Saat MU dan Liverpool bertemu di Anfield, 18 Maret 2016, Mkhitaryan tak masuk dalam rombongan skuat. Saat itu Mkhitaryan belum mendapatkan kepercayaan penuh dari Jose Mourinho seperti sekarang ini.

2 dari 2 halaman

3 Poin Penting

Di sisi lain, MU sedikit lebih unggul jika bicara soal catatan pertemuan dengan Liverpool. Dari 14 pertemuan terakhir, The Red Devils sukses mengantongi sembilan kemenangan. Kemenangan terakhir Liverpool di Old Trafford sendiri didapat pada 16 Maret 2014.

Liverpool vs Manchester United pada pertemuan pertama di musim ini. (Reuters / Carl Recine)


"Semua orang menunggu pertandingan itu. Saya absen pada pertemuan pertama di Anfield, tapi saya tahu harga dari permainan ini. Saya tahu pentingnya pertandingan ini. Saya tahu betu sejarah. Selain itu, kami juga membutuhkan tiga poin yang sangat penting untuk beberapa bulan ke depan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya