Penjelasan Kadishub DKI Soal Rapat Kerja di Kereta ke Yogya

Ia menuturkan belum tahu bagaimana regulasinya dan dikumpulkan ke siapa terkait pembayaran Rp 7 juta untuk setiap Kepala SKPD.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Jan 2017, 18:11 WIB
Sejumlah PNS tengah melakukan aktifitas kerja di ruangan, Jakarta, Senin (11/7). ‎Gubernur Basuki T Purnama mengancam akan memberikan sanksi pada PNS di lingkungan Pemprov DKI apabila tidak masuk usai libur lebaran. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansah selaku penanggung jawab rapat kerja pimpinan ke Yogyakarta oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumarsono menegaskan jika itu bukanlah jalan-jalan. Ketika ditanya mengenai detail acara, Andri enggan menjawab.

"Kalau bicara masalah rundown, acaranya, itu di bagian pemerintahan atau di birokrat pemerintahan," ungkap Andri di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2017).

Andri mengaku kalau dirinya hanya ditugaskan memfasilitasi atau mengoordinasi terkait jumlah gerbong-gerbong yang akan digunakan.

"Itu aja, kan memang gerbong yang akan kita pergunakan empat gerbong plus 1. Kalau masalah rundown-nya, pak asisten," tutur Andri.

Terkait berapa jumlah orang yang ikut, Andri menegaskan belum pasti. Begitu juga dengan pembayaran Rp 7 juta untuk setiap Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), ia menuturkan belum tahu bagaimana regulasinya dan dikumpulkan ke siapa.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono akan menggelar rapat kerja (raker) di atas kereta api bersama para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Pria yang karib disapa Soni ini mengatakan, raker di atas gerbong kereta wisata dari jurusan Gambir, Jakarta Pusat, ke Yogyakarta ini untuk memanfaatkan waktu libur dengan tetap bekerja sekaligus rekreasi.

"Kerjaannya karena ini percepatan waktu untuk APBD 2017 setingkat pimpinan, banyak isu yang harus ditangani, dan kita harus memanfaatkan waktu hari Sabtu dan Minggu saja untuk membicarakan isu-isu strategis di bidang keasistenan," jelas Soni.

Isu-isu strategis tersebut, ucap Soni, adalah mengenai persoalan ekonomi, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, dan administrasi. Sekaligus, para peserta rapat juga bisa mengunjungi Keraton Yogyakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya