Tren Positif MU, Kebangkitan atau Hanya Kebetulan?

MU mengukir catatan terbaik mereka sejak September 2009.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 08 Jan 2017, 17:15 WIB
Pemain Manchester United (MU), Anthony Martial (kanan) merayakan gol bersama rekan-rekannya saat melawan Reading pada laga Piala FA di Old Trafford, (7/1/2017). Setan Merah menang 4-0. (AP/Rui Vieira)

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) terus menuai hasil positif sejak awal Desember 2016. Bahkan, kemenangan atas Reading di Piala FA 2016/2017 membuat mereka menorehkan catatan terbaik sejak tujuh tahun terakhir.

Jika kembali di awal musim, ekspektasi publik kepada Jose Mourinho sebagai pelatih MU begitu besar. Menyandang nama besar sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia, Mourinho pun diharapkan bisa membangkitkan kejayaan MU yang telah lama menghilang.

Manajemen pun memberikan bantuan kepada Mourinho berupa kehadiran pemain-pemain berlabel bintang di musim panas 2016. Mulai dari Eric Bailly, Zlatan Ibrahimovic, Henrikh Mkhitaryan, hingga Paul Pogba. Total, biaya yang dikeluarkan MU saat itu mencapai 185 juta euro.

Di awal, rasa optimisme sempat menghinggapi kubu MU. Setelah memenangkan laga Community Shield 2016, mereka juga mampu menyapu bersih tiga laga Liga Inggris dengan kemenangan. Namun, setelah itu mereka sempat kewalahan menghadapi persaingan di banyak kompetisi.

Striker Swedia, Zlatan Ibrahimovic, resmi bergabung dengan Manchester United setelah menandatangani kontrak, Jumat (1/7/2016). (Bola.com/Twitter/ManUtd)


Akibatnya, mereka sempat hanya mengukir delapan kemenangan dari 19 laga beruntun di semua kompetisi. Bahkan, mereka juga sempat melewati 11 laga beruntun Liga Inggris hanya dengan dua kemenangan. Itu yang membuat MU sempat tertinggal jauh dari para penghuni papan atas klasemen Liga Inggris.

Hebatnya, momen-momen buruk itu mampu diatasi Mourinho. Kini, MU kembali menjadi tim yang disegani. Bukti terkini mereka adalah kemenangan 4-0 atas Reading pada babak 3 Piala FA di Old Trafford, Sabtu (7/1/2017).

Kedalaman Skuat

Berkat kemenangan tersebut, catatan impresif pun sukses diukir The Red Devils. Itu adalah kemenangan kedelapan beruntun mereka untuk kali pertama sejak September 2009 saat masih dilatih Sir Alex Ferguson.

Dari pertandingan melawan Reading, publik juga bisa mencermati keputusan Mourinho yang mengistirahatkan hampir seluruh pemain intinya. Tak ada nama-nama pemain seperti Ibrahimovic, Mkhitaryan, dan Pogba dalam daftar starting XI MU.

Di laga tersebut, Mourinho memberikan kesempatan kepada pemain yang kesulitan mendapatkan kesempatan bermain. Ia mengandalkan Wayne Rooney, Marcus Rashford, Anthony Martial. Bisa dilihat bahwa MU memiliki kedalaman skuat yang mumpuni.

Saat pemain Ibrahimovic, Mkhitaryan, dan Pogba tak dimainkan, Mourinho masih bisa mengandalkan ketajaman Rooney, Martial, dan Rashford. Kebetulan, ketiganya mampu menyumbang gol dalam kemenangan 4-0 MU atas Reading.

Khusus untuk Rooney, ia baru saja menyamai rekor Sir Bobby Charlton sebagai pencetak gol terbanyak MU sepanjang sejarah dengan 249 gol. Rooney hanya butuh 524 pertandingan, berbeda dengan Charlton yang butuh 758 laga.

Dua top scorer Manchester United (MU) sepanjang masa, Sir Bobby Charlton dan Wayne Rooney. (Twitter)


4 Kompetisi

Terlepas dari hal itu, MU kini menjadi satu-satunya tim Inggris yang bersaing dalam empat kompetisi. Mereka masih berjuang di Liga Inggris, Piala FA, Liga Europa, dan Piala Liga Inggris. Artinya, masih ada kesempatan bagi MU meraup banyak gelar di musim ini.

Namun, hal tersebut juga patut dicermati. Bersaing dalam banyak kompetisi juga membuat MU harus membagi fokusnya. Lalu, tenaga yang dikerahkan MU juga lebih banyak. Sekadar catatan, rentetan delapan kemenangan MU didapat saat Liga Europa sedang memasuki tahap jeda.

Manchester United (MU) lolos ke 32 besar Liga Europa 2016/2017 setelah menang 2-0 atas Zorya. (AFP/Sergei Supinsky)


Karenanya, patut dinanti apakah tren positif ini menjadi bukti kebangkitan MU atau hanya sekadar kebetulan belaka. Pasalnya, masih patut ditunggu bagaimana penampilan MU saat dihadapkan pada banyak kompetisi. Mulai Februari 2016, mereka akan kembali mengarungi petualangan di Liga Europa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya