Alasan Menhub Budi Karya Cabut Lisensi Mantan Pilot Citilink

Bahkan bukti-bukti pemeriksaan baik secara laboratorium maupun secara lisan, sudah diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN).

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 05 Jan 2017, 06:55 WIB
Menhub Budi Karya memberi sambutan saat soft launching peresmian Terminal Bus Pulo Gebang Jakarta, Rabu (28/12). Terminal ini disebut-sebut sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara, dan akan dijadikan basis utama bus-bus AKAP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pilot Citilink yang diduga terpengaruh narkoba saat akan menerbangkan pesawat, dicabut izin terbang dan sertifikat kesehatannya. Demikian kepastian yang disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

"Kita sudah tetapkan, izin pilot yang bersangkutan sudah resmi dicabut. Begitu pula dengan sertifikat kesehatan yang dikeluarkan Balai Kesehatan Penerbangan," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, di Kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Rabu 4 Januari 2017.

Ia memastikan, walau belum mengantongi hasil resmi dari pemeriksaan BNN, pencabutan izin terbang dan juga sertifikat kesehatan pilot Citilink sudah sesuai prosedur dan hasil dari pemeriksaan langsung pihaknya. Baik melalui rekaman yang memperlihatkan tingkah laku, pemeriksaan awal di klinik Bandara Djuanda Surabaya, maupun di Balai Kesehatan Penerbangan.

Bahkan bukti-bukti pemeriksaan baik secara laboratorium maupun secara lisan, sudah diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN). "Kita sudah cukup dapatkan banyak bukti mengarah kepada ketidakpatuhan yang bersangkutan pada dunia penerbangan, dan bukti tersebut juga sudah kita serahkan ke BNN," tutur dia.

Bila nanti bukti yang diberikan kementeriannya akan mengarah pada tindak pidana atau kriminal, Budi Karya mengaku akan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada BNN. Sebab, hal seperti ini harus dibasmi tanpa pandang bulu siapa yang menyalahgunakan narkotika.

"Tidak hanya sampai sini, kami juga akan terus gandeng BNN dalam rangka pencegahan juga peredaran narkoba di dunia penerbangan," tegas Budi Karya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya