Tolak Kemenangan Trump, Warga AS Turun ke Jalan

Ribuan warga Amerika Serikat (AS) turun ke jalan untuk memprotes kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS

oleh Arny Christika Putri diperbarui 10 Nov 2016, 09:16 WIB
20161109-Demonstrasi Anti Donald Trump-Amerika
Ribuan warga Amerika Serikat (AS) turun ke jalan untuk memprotes kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS
Pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan "#Not My President" saat memprotes kemenangan Trump dalam pemilihan Presiden AS, di Chicago, Rabu (9/11). Mereka meneriakkan yel-yel bahwa Donald Trump "bukan presiden kami." (REUTERS/Kamil Krzacznski)
Pengunjuk rasa memprotes kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS, di Trump Tower, Manhattan, New York, Rabu (9/11). Ribuan orang turun ke jalan di seluruh AS untuk mengekspresikan kemarahan dan kesedihan mereka. (REUTERS/Andrew Kelly)
Samantha Conors (24), ikut memprotes kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS, di Philadelphia, Pennsylvania, Rabu (9/11). Ribuan orang turun ke jalan di seluruh AS untuk mengekspresikan kemarahan dan kesedihan mereka. (REUTERS/Mark Makela)
Pengunjuk rasa membawa gambar Donald Trump saat menggelar aksi protes di Seattle, Washington, Rabu (9/11). Ribuan warga Amerika Serikat turun ke jalan untuk memprotes kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS. (REUTERS/Jason Redmond)
Pengunjuk rasa membawa berbagai poster turun ke jalan memprotes kemenangan Trump dalam pemilihan Presiden AS, di Chicago, Illinois, Rabu (9/11). Mereka meneriakkan yel-yel bahwa Donald Trump "bukan presiden kami." (REUTERS/Kamil Krzacznski)
Pengunjuk rasa membawa poster saat memprotes kemenangan Trump dalam pemilihan Presiden AS, di dekat Trump International Hotel & Tower di Las Vegas, Rabu (9/11). Mereka meneriakkan yel-yel bahwa Donald Trump "bukan presiden kami." (REUTERS/David Becker)
Warga turun ke jalan memprotes kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS, di Seattle, Washington, Rabu (9/11). Ribuan orang turun ke jalan di seluruh AS untuk mengekspresikan kemarahan dan kesedihan mereka. (REUTERS/Jason Redmond)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya