Begini Cara Kementerian Kelautan Kembangkan Rumput Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi rumput laut naik dari 11 juta ton pada 2016 menjadi 13,4 juta ton pada 2017.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Nov 2016, 17:50 WIB
Petani menjemur rumput laut di kawasan Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Jumat (15/4). Setiap 40 hari para petani bisa memanen rumput laut dari 1 ton/bulan menjadi 15 ton/bulan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Seameo Biotrop ‎untuk kembangkan bibit rumput laut di dalam negeri. Pengembangan bibit rumput laut ini dilakukan melalui teknik kultur jaringan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, pengemban‎gan bibit ini diharapkan akan mendorong produksi rumput laut nasional. KKP menargetkan produksi rumput laut meningkat dari 11 juta ton pada tahun ini menjadi 13,4 juta ton pada 2017.

‎"Produksi rumput laut kita targetkan 13 juta ton di 2017. Tahun ini sekitar 11 juta ton‎," ujar dia di Kantor KKP, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Sementara itu, Direktur Seameo Biotrop Irdika Mansur mengatakan, banyak keunggulan yang bisa didapatkan dari ‎pengembangan bibit rumput laut melalui teknik kultur jaring ini. Pertama, produksi rumput laut yang meningkat hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan teknik konvensional.

"Kegiatan ini terkait pengembangan bibit rumput laut dengan kultur jaringan. Ini bisa tingkatkan produksi 2-3 kali lipat dibanding konvensional," kata dia.

Kedua, daya tahan tanaman rumput laut lebih baik lama dibandingkan dengan bibit konvensional.

"Kalau musim sedang tidak menguntungkan, biasanya rumput laut ini akan terbawa ombak. Tapi dengan ini bisa diselamatkan," lanjut dia.

Dengan pengembangan teknik ini, lanjut Irdika, produksi rumput laut nasional akan semakin meningkat. Dampaknya, ekspor rumput laut Indonesia‎ juga akan melonjak tiap tahunnya.

"Indonesia saat ini produsen rumput laut nomor 1 di dunia. Pengembangan bibit ini mulai 2010. Salah satu problem kita kan ketersediaan bibit, dengan bantuan Ditjen Perikanan Budidaya, sekarang  sudah tersebar di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua," ujar dia. (Dny/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya