PLN Tak Mau Gegabah Tunjuk Pemenang Tender PLTGU Jawa 1

Proyek PLTGU Jawa 1 rencananya dibangun dengan kapasitas 1600 MW.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Okt 2016, 21:00 WIB
Proyek PLTGU Jawa 1 rencananya dibangun dengan kapasitas 1600 MW.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan bahwa perusahaan sangat berhati-hati dalam proses penentuan peringkat pertama tender proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 dengan kapasitas 1600 megawatt (MW). Dalam proses ketat tersebut, terpilih Konsorsium PT Pertamina (Persero) Marubeni Corporation - Sojitz Corporation.

Senior Manajer Humas PLN Agung Murdifi mengatakan, setelah pemilihan tersebut tahap selanjutnya adalah pemberesan administrasi dan juga evaluasi teknis termasuk evaluasi harga. "Saat ini masih proses penentuan peringkat pertama peserta tender," kata Agung dalam keterangannya, Jumat (14/10/2016).

Dia mengatakan, tim evaluator benar-benar telah menganalisa dan memeriksa semua dokumen penawaran sebab proyek ini memiliki risiko kegagalan yang tinggi bila peserta tidak mengikuti syarat pengadaan. PLN, ujar Agung, juga meninjau pada aspek efisiensi tender.

"Konsorsium pemenang pastinya sudah sesuai dengan ketentuan serta merupakan pengembang yang benar, berkompeten dan tentu saja memiliki kemampuan keuangan yang baik," Agung menuturkan.

Proyek PLTGU Jawa 1 rencananya dibangun dengan kapasitas 1600 MW. Diperkirakan nilai investasi untuk proyek tersebut mencapai US$ 2 miliar atau setara Rp 26 triliun.

Nantinya PLTGU Jawa 1 direncanakan akan berlokasi pembangunannya di Muara Tawar. Letak lokasi yang direncanakan di Muara Tawar tentu memerlukan reklamasi guna memenuhi tersedianya lahan.

Proyek pembangunan PLTU Jawa 1 ini diikuti oleh konsorsium antara lain, PJB-PT Rukun Raharja-Mitsubishi Coorp, PT Medco Energy-Nebras, Pertamina-Marubeni Coorporation-Sojitz Coorp dan PT Adaro Energy-Sembawang Coorporation.

Sebelumnya, Pengamat Energi Fabby Tumiwa pernah mengatakan, walaupun Pertamina mempunyai penawaran harga lebih rendah namun secara pengalaman pengerjaan proyek seperti PLTGU belum dimiliki.

"Pertamina sendiri belum mempunyai pengalaman pengerjaan proyek PLTGU. Yang berpengalaman itu rekan sekonsorsiumnya," ujar Fabby.

Fabby menganggap konsorsium seperti PJB-PT Rukun Raharja-Mitsubishi Coorp maupun PT Medco Energy-Nebras lebih memiliki kesiapan pengalaman pengerjaan PLTGU, walaupun harga penawarannya tinggi dibandingkan konsorsium Pertamina.‎ (Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya