Produktivitas di Kantor Menurun Karena Kurang Tidur

Inilah dampak yang dirasakan karyawan yang kurang tidur? Oleh karena itu, tidur siang di kantor sangat dianjurkan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Sep 2016, 10:00 WIB
Inilah dampak yang dirasakan karyawan yang kurang tidur? Oleh karena itu, tidur siang di kantor sangat dianjurkan

Liputan6.com, Jakarta Spesialis Tidur dr Andreas Prasadja RPSGT tidak sependapat dengan anggapan orang kurang tidur itu keren. Andreas justru prihatin melihat orang yang dengan sadar mengatakan hampir tabrakan saat menyetir karena mengantuk akibat kurang tidur.

"Kurang tidur dianggap heroik. Giliran tidur dipandang sebagai kemalasan. Justru dengan tidur yang sehat merupakan langkah cerdas meningkatkan produktivitas," kata Andreas saat dihubungin Health Liputan6.com pada Kamis (29/9/2016)

Andreas mengingatkan agar pegawai di Indonesia lebih memperhatikan waktu tidur berkualitas di malam hari. Kurang tidur berdampak pada kemampuan otak yang tidak stabil, konsentrasi yang akan terganggu, dan performa yang tidak baik selama di kantor.

"Dan orang juga harus tahu bahwa mengendara dalam kondisi mengantuk lebih bahaya dari orang mabuk," kata Andreas.

Andreas menyarankan supaya kita tidur selama tujuh sampai sembilan jam. Kalau merasa ada yang mampu tidur hanya lima jam silakan saja. Tapi tidak semua orang bisa seperti itu.

"Indonesia itu mengantuk. Orang Indonesia itu mengantuk. Saya yakin sekali. Sebab, kualitas performa kita, kesehatan kita, dan daya tahan tubuh kita dibangun saat tidur. Performa dijaga juga saat tidur," kata Andreas.

Oleh karena itu manfaatkan waktu makan siang untuk tidur siang di kantor selama 15 sampai 20 menit agar lebih produktif. Jangan punya pandangan tidur sebagai kemalasan.

"Coba lihat perusahaan besar seperti Google dan Youtube, mereka punya tempat untuk karyawan istirahat (tidur siang di kantor) sebentar," kata Andreas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya