Kesalahan dalam Penanganan Luka Bakar di Rumah

Mengoles pasta gigi saat luka bakar bukan cara tepat dalam menanganinya.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 16 Sep 2016, 14:30 WIB
Seorang pria mengungah foto luka bakar pada tangan di akun Instagramnya, yang berasal dari jeruk nipis yang terpapar sinar matahari.

Liputan6.com, Jakarta Luka bakar yang berasal dari cipratan minyak saat menggoreng makanan di dapur atau terkena benda panas seperti catokan rambut tentu sangat mengganggu. Sebagian besar individu memilih mengoleskan pasta gigi sebagai penanganannya. Padahal cara tersebut bukanlah cara tepat dalam menanganinya di rumah.

"Masih banyak masyarakat kita yang percaya, kalau luka bakar di rumah khususnya, kalau diguyur air maka luka akan melepuh. Sebenarnya tidak," ujar Lelitasari, Praktisi Keamanan dan Keselamatan 4Life, saat ditemui pada acara Peluncuran Kampanye #SiagaHansaplast, ditulis Jumat (16/9/2016).

Lelita menjelaskan, luka terbagi menjadi tiga jenis, yaitu derajat satu luka yang menampakkan kemerahan, derajat dua setengah permukaan kulit terluka dan berdarah, dan derajat tiga luka bakar yang sudah gosong atau hitam.

Lelitasari menjelaskan bahwa luka yang berasal dari cipratan minyak atau luka akibat benda-benda panas, tergolong pada luka derajat dua. Di mana jika luka ringan tersebut dibilas dengan air tidak akan melepuh dan bertambah parah.

"Untuk menangani luka bakar tersebut cukup dengan membasuh di bawah kucuran air dingin, kemudian menutupnya saat luka sudah kering," ujarnya.

Penanganan luka bakar yang benar:

1. Untuk luka bakar ringan bilas dengan air dingin yang mengalir selama 10 menit.
2. Tutup luka bakar dengan kasa steril tanpa tekanan dan tanpa perekat. Jangan pecahkan luka lepuh.
3. Jangan melepaskan pakaian yang menempel pada luka bakar. Bila perlu potong pakaian tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya