Pengusaha: Masyarakat Punya Pilihan Daging Murah

Pengusaha tak menjamin harga daging sapi ini akan turun dengan adanya daging kerbau.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Sep 2016, 16:00 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau stan daging kerbau pada acara sosialisasi di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (2/9). Pemerintah melalui Bulog memang menargetkan akan mendatangkan 750 ton daging kerbau impor dari India. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Impor daging kerbau yang dilakukan pemerintah membuat masyarakat memiliki pilihan untuk memenuhi kebutuhannya akan daging. Dengan adanya daging ini, masyarakat bisa membeli daging dengan harga murah.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengatakan, adanya daging kerbau membuat pilihan daging semakin banyak. Berarti, kini masyarakat bisa membeli daging harga yang mahal sampai daging yang harganya murah.

Sebagaimana diketahui, harga daging sapi saat ini mencapai Rp 120 ribu per kg di pasar tradisional. Harga itu tak kunjung turun sejak sebelum Ramadan tahun ini.

"Kalau menurut saya, pilihan ada di konsumen. Kalau mau murah daging kerbau sekian, daging impor sekian," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (3/9/2016).

Namun begitu, dia tak menjamin harga daging sapi ini akan turun dengan adanya daging kerbau. Menurut dia, konsumen memiliki gaya hidup dalam mengonsumsi daging. "Konsumen punya lifestyle sendiri. Contohnya, tidak semua suka Indomie," ujar dia.

Dia menegaskan, terpenting saat ini pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan daging masyarakat. Kalaupun masyarakat tidak bisa membeli daging mahal, mereka bisa membeli daging dengan harga yang lebih murah seperti daging kerbau. "Jadi pokoknya kebijakan pemerintah memberi pilihan," tutup dia.

Untuk diketahui, Perum Bulog kembali meminta tambahan impor daging kerbau 70 ribu ton. Sebelumnya, Bulog sudah mendapatkan izin impor daging kerbau dari India sebesar 10 ribu ton. Sudah datang 700 ton daging kerbau yang dijual seharga Rp 65 ribu per Kg.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan pemenuhan impor 10 ribu ton yang sudah diizinkan itu akan selesai pada akhir bulan ini. Untuk itu pihaknya tengah mengajukan izin impor tambahan.

"Intinya harapannya bahwa sebelum September tutup selesai, 10 ribu ini sudah masuk. Kenapa? Karena ini menjadi test case dan akan kita susul dengan importasi berikutnya agar betul-betul terjadi pemenuhan daging kerbau ke masyarakat," kata Djarot.

Tambahan impor tersebut diklaim Djarot sudah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Tahapannya, saat ini Bulog tengah mengajukan izin impor ke Kementerian Perdagangan.

Adapun tambahan izin impor daging kerbau yang diajukan Bulog‎ mencapai 70 ribu ton. Negara yang menjadi sumber impor masih sama, yaitu dari India. Jika disetujui, impor itu akan dilakukan mulai Oktober hingga Desember 2016. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya