Mensos: Relawan Tagana Harus Hadir 1 Jam Setelah Bencana

Relawan Tagana yang dibentuk di bawah Kementerian Sosial mendapatkan insentif Rp 100 ribu per bulan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 18 Agu 2016, 17:23 WIB
Mensos beri pengarahan kepada Tagana (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta relawan yang tergabung dalam Taruna Siaga Bencana (Tagana) tetap sigap dalam menghadapi bencana di Tanah Air. Mereka harus datang setelah tidak lama ada kabar bencana.

"Tagana harus siap hadir satu jam setelah bencana terjadi. Harus tanggap, sigap melakukan perlindungan sosial terhadap korban bencana," kata Khofifah usai menghadiri peringatan Hari Kemanusiaan Dunia sekaligus membuka Pelatihan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tingkat Madya di Tagana Training Center, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/8/2016).

Dia mengatakan, dari laporan beberapa kepala daerah, Tagana selalu hadir lebih awal saat terjadi bencana. Hal itu harus dipertahankan.

"Karenanya saya sangat mengapresiasi itu. Dan harus tetap dipertahankan. Satu jam setelah terjadi bencana harus sudah ada di lokasi," tegas Khofifah.

Dia juga mengatakan, relawan Tagana yang dibentuk di bawah Kementerian Sosial mendapatkan insentif Rp 100 ribu per bulan. "Mereka ini relawan murni. Tapi kami tetap berikan insentif dengan sebutan sapaan 100 ribu per bulan.

Ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga hubungan baik antara Kementerian Sosial dengan tim relawan Tagana dalam tanggap bencana alam maupun kemanusiaan.

Meski demikian, Kemensos juga memberikan pembekalan setiap tahun kepada Tagana untuk menggelar focus group discussion (FGD), pelatihan, dan trauma healing. Hal ini dilakukan dalam upaya pengembangan kapasitas pelaku tanggap darurat di lapangan dan sebagai bagian kesiapsiagaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya