Ahok: Makam Fiktif Dibanderol Rp 10 Juta

Ahok langsung meminta anak buahnya untuk menyelidiki. Jika sudah mendapatkan bukti, maka Ahok akan memecat petugas makam.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Jul 2016, 14:01 WIB
Makam di Blok AA I dan Blad 16 TPU Karet Bivak merupakan blok yang sering tergenang air ketika hujan deras, Jakarta, (13/7). Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakpus akan buat ratusan lubang biopori agar makam tidak tergenang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali mendapat aduan makam fiktif. Makam itu terkesan sudah dimiliki padahal tidak ada jenazah di dalamnya.

Ahok mengungkapkan, petugas pemakaman nakal tidak tanggung-tanggung dalam memasang harga. Warga yang ingin dimakamkan di lokasi strategis harus merogoh kocek hingga Rp 10 juta.

"Makam-makam yang di depan itu dikasihin nisan kalau ada yang mau bayar Rp 10 juta digali," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Sabtu (23/7/2016).

Begitu mendapat laporan, Ahok langsung meminta anak buahnya untuk menyelidiki. Jika sudah mendapatkan bukti, maka Ahok akan memecat si petugas makam nakal.

"Memang ini kalau semua maling susah ngawasin. Kalau semuanya baik kepalanya enggak berani susah juga. Makanya saya cari orang enggak usah terlalu pinter deh yang penting rajin berani dan punya hati aja makanya bawahnya enggak berani main," jelas Ahok.

Sebelumnya, Ahok mengungkapkan adanya makam fiktif di TPU Karet Bivak. Makam fiktif yang dimaksud adalah makam yang sudah bernisan namun tidak ada jenazah di dalamnya.

Adanya makam fiktif tersebut juga menjadi salah satu alasan dia memecat Kadis Pertamanan sebelumnya Ratna Diah Kurniati.

"TPU mana ya aku lupa. Karet atau apa gitu. Gendeng aja. Kita gali terus ini. Cari terus," pungkas Ahok.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya