Rokok Elektrik Lebih Bahaya dari Alkohol?

Perdebatan mengenai rokok elektrik secara ilmiah masih kompleks.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 04 Jul 2016, 11:00 WIB
Sejauh apa kamu mengetahui rokok elektrik?

Liputan6.com, Jakarta Perdebatan mengenai rokok elektrik secara ilmiah masih kompleks. Di satu sisi orang melihat rokok elektrik ini sebagai alasan untuk menghentikan kebiasaan merokok. Namun banyaknya bukti justru mempertanyaan alasan tersebut.

Sebab, penelitian menunjukkan perangkat tersebut sebagai gerbang bagi bukan perokok untuk mencicipinya. Penelitian baru muncul untuk mengkonsolidasikan teori tersebut, dan menambahkan rokok elektrik juga dapat menggoda anak muda untuk minum alkohol, dan berhubungan dengan zat psikoaktif.

Temuan ini terlihat dari mahasiswa yang menggunakan rokok elektrik, dengan tingginya tingkat konsumsi alkohol, dilansir Dailymail, Senin (4/7/2016). Selanjutnya, para peneliti di Texas Tech University juga memperingatkan rokok elektrik mengoda orang untuk menggunakan obat psikoaktif.

Mereka menganalisis sampel dari 599 mahasiswa yang terdaftar dalam mata kuliah Psikologi Umum di sebuah universitas negeri, yang masing-masing mengisi kuesioner. Temuan mengungkapkan 29 persen dari siswa pemakai rokok elektrik selama 30 hari terakhir.

Para peneliti mengatakan asosiasi yang ditemukan antara penggunaan rokok elektrik dan minum berat. "Meskipun undang-undang bebas asap rokok telah menyebabkan beberapa manfaat kesehatan masyarakat, meningkatkan popularitas, dan kehadiran rokok elektrik memungkinkan mahasiswa untuk menghindarinya, tapi mereka lebih memilih alkohol. Beberapa bukti menunjukkan bahwa penggunaan nikotin meningkatkan efek memperkuat penggunaan alkohol, terutama di kalangan pria."

 

Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya