Si Pedas Berbungkus Daun Pisang dari Bugis

Meski kerap disajikan pada hari-hari biasa, nasi bakar palekko khas Bugis ini tetap diburu sebagai santapan untuk berbuka puasa.

oleh Eka Hakim diperbarui 10 Jun 2016, 08:00 WIB
Meski kerap disajikan pada hari-hari biasa, nasi bakar palekko khas Bugis ini tetap diburu sebagai santapan untuk berbuka puasa.

Liputan6.com, Makassar - Nasi bakar palekko merupakan kuliner khas Suku Bugis yang paling terkenal. Meski kerap disajikan pada hari-hari biasa, nasi bakar ini tetap diburu sebagai santapan untuk berbuka puasa.

Mustafa, warga Jalan Tarakan Kota Makassar mengaku sengaja datang jauh-jauh ke Jalan Mappanyuki Makassar hanya untuk membeli nasi bakar palekko. Hanya ada satu kedai di pusat jajanan kuliner itu yang menjual nasi bakar tersebut. Kedai itu milik Bu Nani.

"Enggak tahu juga pengin sekali makan nasi bakar palekko. Rasa pedasnya itu lho yang buat kita selalu ingat untuk menikmatinya‎," kata bapak dua anak yang karib disapa Mus itu di Makassar, Sulsel.

Meski kerap disajikan pada hari-hari biasa, nasi bakar ini tetap diburu sebagai santapan untuk berbuka puasa. (Eka Hakim/Liputan6.com)


Mau tahu seperti apa nasi bakar palekko ini?

Sang penjual, Nani menjelaskannya, "Jadi nasi bakar palekko ini merupakan nasi uduk yang dibungkus daun pisang dan di dalamnya ada lauk bebek palekko kemudian dibakar di atas bara."

Bu Nani mengatakan untuk membuat nasi bakar palekko tidaklah sukar. Namun memang perlu kesabaran, khususnya dalam membuat lauk bebek palekkonya.

Dia menuturkan, hampir semua Suku Bugis dapat membuat bebek palekko. Terutama di daerah Kabupaten Pinrang, Sidrap, Maros, dan Bone. Bebek Palekko memiliki ciri khas yang selalu diingat, yakni rasa pedasnya di mana berasal dari beberapa campuran bahan rempah-rempa.

Di antaranya lengkuas, serei, ketumbar, dan kelapa yang digoreng sangrai.

"Tapi yang tak suka pedas yang berlebihan boleh mengurangi takaran pedasnya saat membuat bebek palekko tersebut, sekali lagi bahannya sangat mudah didapat di pasar-pasar tradisional," ucap Bu Nani.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya